Dua Tipe Beser, Terjadi pada Ibu Hamil dan Melahirkan
Sering buang air kecil dengan frekuensi lebih dari 8 kali sehari, adalah masalah yang dihadapi kaum perempuan. Masyarakat awamnya sering menyebutnya, beser. Hal demikian kerap terjadi pada perempuan hamil dan melahirkan.
"Masalah ini tidak boleh diremehkan," kata dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG spesialis Obsteri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari Merr, Surabaya. Hal itu terungkap dalam talkshow kesehatan bertajuk 'Beser dan Turun Rahim', Senin 25 November 2019.
Menurut dokter Eighty, ada dua tipe beser pada perempuan yang sudah hamil dan melahirkan. Karena, faktor otot levator ani atau otot panggul mengendur.
"Kenapa demikian? Karena saat hamil ataupun melahirkan otot levator ani berperan banyak di sana. Saat hamil, misalnya otot tersebut bekerja untuk menahan berat badan bayi yang dikandung. Semakin besar bayi tentu otot akan bekerja lebih keras," ungkap dokter dengan sub spesialis Uroginekologi dan Bedah Rekontruksi.
Pertama Tiper Stres
Menurut Eighty, stres megakibatkan tekanan dibawah perut yang mendorong kandung kemih untuk mengeluarkan kencing. Tidak singkron dengan uretra, uretra berfungsi menghubungkan kandung kemih ke lingkungan tubuh yang lain.
"Normalnya uretra akan menahan kencing sampai waktu dan tempat yang tepat. Tapi ini belum sampai di tempat biasanya sudah beser duluan. Ini yang dinamakan beser tipe stres," kata Eighty ditemui di lokasi acara Atrium Tunjungan Plaza 3.
Kedua, beser tipe overactive
Selanjutnya, menurut dokter Eigty, beser tipe overactive. Dimana pada tipe ini kandung kemih lebih sensitif dan gampang pipis.
Eigty mengatakan, pada umumnya kandung kemih baru terangsang ingin kencing, jika sudah terisi 350 cc. Namun, baru terisi sekitar 150 cc sudah ingin kencing.
"Biasanya beser tipe ini juga sering terbangun di malam hari untuk kencing," imbuhnya.
Pengobatan
Untuk pengobatan, Eighty mengungkapkan, pengobatan yang bisa dilakukan untuk beser ini ialah dengan terapi obat atau dengan buku catatan untuk mencatat waktu berkemih.
"Kalau buku catatan biasanya digunakan pada beser tipe overactive. Setiap dia kencing dicatat jamnya. Dari situ akan muncul berapa jarak dari kencing pertama dan selanjutnya. Dari waktu tersebut dapat dilatih berkemih yang normal antara 3 sampai 4 jam sekali," kata Eighty.
Diingatkannya, beser memang bukan suatu penyakit yang berbahaya. Hanya saja dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Contohnya, saat menghadiri acara karena terbatuk saja orang tersebut bisa beser. Hal ini tentu akan menganggu sekali.