2 Tentara Indonesia Ditembak Israel di Lebanon, Netanyahu Justru Minta PBB Pergi
Dua anggota TNI yang bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB untuk Lebanon, UNIFIL, ditembak Israel pada 10 Oktober 2024. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta agar PBB segera membawa pergi pasukan UNIFIL dari Lebanon.
2 TNI Terluka
Israel menyerang markas UNIFIL di Lebanon bagian selatan, pada 10 Oktober 2024. Akibatnya, 2 anggota TNI yang dikirim untuk bertugas Bersama UNIFIL mengalami luka dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Serangan itu direspons dengan kecaman oleh Menlu Retno Marsudi hingga Sekjen PBB Anonio Guterres. "Serangan kepada pasukan penjaga keamanan adalah pelangaran berat atas hukum internasional," kata pernyataan resmi UNIFIL dikutip dari media.
Israel Minta UNIFIL Pergi
Namun kecaman internasional itu tidak membuat Israel berbenah diri. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru meminta agar UNIFIL segera hengkang dari Lebanon.
Permintaan itu disampaikan lewat video dan ditujukan pada Sekjen PBB Antonio Guterres. "Ini Waktu yang tepat bagimu (Antonio Guterres, untuk mengambil UNIFIL dari markas Hizbullah dan dari area tempur," kata Netanyahu, dikutip dari media, pada Minggu 13 Oktober 2024.
Netanyahu juga menyebut jika keberadaan UNIFIL di wilayah itu justru dijadikan benteng hidup oleh Hizbullah. “Penolakan Anda untuk mengevakuasi UNFIL justru membuat mereka menjadi tawanan Hizbullah. Ini akan membahayakan tentara kami dan mereka (UNIFIL),” lanjutnya.
Sedangkan sebelumnya, militer Israel IDF berjanji akan melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan pada dua anggota UNIFIL. Mereka juga menyebut jika operasi di area itu ditujukan untuk menyerang Hizbullah.