2 Tahun di Bangku Cadangan, Rio Bisa Main karena Kiper Lain Covid
"Akhirnya datang juga". Barangkali kalimat itu yang dibatin para pemain sepak bola, begitu mendapat kesempatan untuk turun lapangan menghadapi sebuah pertandingan. Sebagai contoh M. Rio Agatha. Penjaga gawang Persela Lamongan ini sudah dua tahun berstatus penjaga gawang ketiga.
Dia bersabar hanya duduk di bangku cadangan. Tetapi, pandemi Covid-19 sudah merubah nasibnya. Untuk pertama kalinya, Rio Agatha diturunkan sejak menit pertama oleh pelatih Persela Lamongan. Sebab, dua penjaga utama gawang Persela Lamongan, Dwi Kuswanto dan Abdul Rokhim, terpapar Covid-19.
Celakanya, penampilan pertama pria lajang kelahiran 27 November 2000 itu langsung berhadapan dengan tim yang memiliki nama besar, Persebaya Surabaya. Derby Jatim itu digelar di Stadion Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis 10 Februari 2022.
Beban Rio Agatha semakin berat, karena tim yang dibelanya butuh kemenangan agar bisa menambah poin untuk mentas dari zona degradasi. "Dapat kesempatan tampil perdana itu senang. Tapi campur grogi karena harus lawan tim berat," ungkapnya pada Ngopibareng.id, Sabtu 12 Februari 2022.
Apalagi, lanjut mantan pemain Persela U-19 ini, dirinya selama 10 hari tidak melakukan latihan. Dia juga sempat terpapar Covid-19 bersama beberapa pemain lainnya. "Sebelum tampil juga tidak dipandu pelatih kiper, karena saya juga kena Covid," terang Rio Agatha.
Rio Agatha menyadari dirinya diturunkan sebagai pengganti kiper utama yang positif Covid-19. Ibaratnya, ia ketiban sampur. Tapi, apa pun status dan kesempatan yang didapat, Rio Agatha tetap yakin mampu menjalankan tugasnya. Alhasil, penampilan perdana Rio Agatha tidak terlalu mengecewakan.
Meskipun kebobolan dua gol tapi Rio Agatha juga banyak melakukan penyelamatan. Hingga pertandingan usai skor 2-2.
"Ini pengalaman berharga. Saya akan tetap berlatih keras dan maksimal. Semoga teman pemain juga semua segera sembuh," harap kiper yang pernah membela tim Liga 3, Mitra Surabaya dan Persiga Trenggalek ini.
Pandemi Covid-19 menyasar ke arena Liga 1 2022. Kebanyakan tim kelimpungan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara kompetisi sepak bola nasional, tetap memutuskan pertandingan terus berjalan.
Tim peserta Liga 1 pun harus tetap tampil, meski dengan kekuatan tim seadanya. Persela Lamongan dalam tiga pertandingan kondisi tim compang-camping. Bayangkan saja, 12 orang pemain positif Covid-19.
Kondisi ini semakin memperberat langkah Persela di Liga 1 2022. Bahkan terberat. Kompetisi sudah dua pertiga perjalanan, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir belum juga bisa mentas dari zona degradasi.
Dari 24 laga yang dilakoni Persela hanya mampu mengumpulkan 19 poin. Rinciannya, tiga kali menang, seri 10 kali, dan kalah 11 kali. Posisi klasemen sementara menduduki peringkat ke-17.