2 Siswa SMPN Ngawi Positif Covid-19, PTM Dihentikan
Dua orang siswa SMPN 5 Ngawi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas Pendidikan setempat mengambil langkah untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen khusus untuk sekolah tersebut. PTM dihentikan selama 14 hari ke depan.
Antisipasi berupa penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) sudah sesuai dengan petunjuk dalam Surat Keputusan Bersama Empat Menteri. Jika ada satu kasus dan kemudian muncul satu kasus lain dan dicurigai ada kluster maka PTM harus dihentikan.
Berawal Gejala Tifus
Kepala Dinas Pendidikan Ngawi, Sumarsono menjelaskan, siswa pertama memiliki gejala penyakit tifus, dan kemudian menjalani pemeriksaan di puskesmas. Didapat kalau ternyata terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta.
Teman sekelas siswa tersebut juga mengeluh lemas karena belum sarapan. Hingga saat di sekolah sempat meminta izin pulang. Dan pada sore harinya dinyatakan positif Covid-19 usai orangtua siswa tersebut memeriksakan anaknya ke puskesmas.
"Kami lantas koordinasi dengan dinas kesehatan. Keduanya ini diketahui positif pada Rabu (26 Januari) satu saat pagi, satunya saat siang hari. Orangtua kedua siswa sudah menjalani tracing. Hasilnya negatif," jelas Sumarsono.
Spesimen swab PCR Dikirim ke ITD Unair
Spesimen swab PCR dua siswa SMPN 5 Ngawi dikirim ke Laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS). Cycle Threshold Value mereka di bawah angka 30. Sehingga, dicurigai bukan sekadar Covid-19 varian biasa.
Joko Marwanto Sub Koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ngawi membenarkan hal tersebut. Dari dua hasil swab didapat kalau nilai CTV kurang dari 30 dan perlu pemeriksaan lebih lanjut di ITD Unair. Lantaran, Laboratorium Kesehatan Daerah setempat belum mumpuni untuk WGS.
“Hasil pemeriksaan kemungkinan dua minggu baru bisa keluar. Saat ini banyak sekali antrian untuk pemeriksaan WGS karena tak hanya ada di Ngawi saja,” jelasnya.