2 Ribu Nakes Meninggal, IDI Usulkan Hari Pandemi 15 Maret
Sebanyak 2.172 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal selama pandemi COVID-19. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut, sebagian besar nakes meninggal adalah dokter. Mereka pun mengusulkan peringatan hari pandemi setiap 15 Maret.
Rinciannya sebanyak 756 di antaranya adalah dokter. Terbanyak dokter umum disusul dokter kandungan.
Selanjutnya, sebanyak 718 adalah perawat, dengan 421 jiwa adalah bidan, 33 jira ahli gizi, 25 jiwa tenaga sanitasi lingkungan, dua jiwa teknik kardiovaskuler, dan 25 terapis gigi dan mulut.
Selanjutnya, 22 jiwa ahli teknologi laboratorium medik, 13 jiwa perekam medis, 14 jiwa tenaga kesehatan masyarakat, 40 jiwa tenaga kefamrasian, 11 optometris, tujuh jiwa promosi kesehatan, 24 jiwa radiografer, dua jiwa okupasi terapis, satu jiwa terapis wicara, 12 jiwa elektromedis dan 46 jiwa dokter gigi.
Dilansir dari Antara, Sekjen PB IDI Ulul Albab menyebut, data ini masih terus diperbarui dan diduga angka sebenarnya jauh lebih besar.
Catatan ini menurut Ulul juga menjadi penanda, jika Pandemi COVID-19 tidak boleh dilupakan begitu saja, serta diambil sebagai pelajaran berjuang bersama. Meski kondisi telah memasuki New Normal.
IDI pun merekomendasikan peringatan khusus untuk mengingat perjuangan yang berat melawan COVID-19. Ada banyak nakes, ibu hamil, serta warga yang meregang nyawa sebab menunggu suplai tabung oksigen.
IDI menyarankan untuk memperingati hari refleksi COVID-19 setiap 15 Maret. IDI menyebut hari itu sebagai Hari Pandemi Nasional atau Hari Kesadaran Kesehatan.