2 Prodi UK Petra Jadi Model Center of Excellence Merdeka Belajar
Universitas Kristen Petra (UK Petra) menerima Bantuan Program Studi Menjadi Model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Republik Indonesia.
Rektor UK Petra, Prof. Dr. Djwantoro Hardjito mengatakan, program bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan kualitas lulusan agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan.
"Sejatinya, program MBKM ini sejalan dengan kurikulum baru di UK Petra, yang disebut sebagai LEAP (Leadership Enhancement Program)," kata Djwantoro.
Djwantoro menjelaskan, dalam program ini mahasiswa memiliki kesempatan dalam satu semesternya setara dengan 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama. Serta paling lama dua semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda.
“Artinya kampus diminta memperbanyak kerjasama dengan berbagai mitra di luar kampus, baik dengan perguruan tinggi lain, dunia industri, maupun berbagai institusi di masyarakat," jelas Djwantara.
Djwantara menambahkan, UK Petra terpilih setelah melewati seleksi ketat sebelumnya. Dari 390 proposal yang diterima oleh Direktorat Belmawa, hanya 80 proposal saja yang berhasil lulus seleksi ketat dan memperoleh dana hibah ini, di antaranya dua prodi di UK Petra.
Program ini akan dijalakan mulai awal April 2021 dan berakhir pada November 2021. Total yang diterima UK Petra melalui dua program studi Teknik Elekto dan Informatika sebesar Rp 159.160.000.
Sebelum program studi menjalankan programnya, terlebih dahulu akan diadakan bimbingan teknis (bimtek) Program Bantuan Program Studi Menjadi Model Center Of Excellence (CoE) MBKM ini dari Direktorat Belmawa.
Sementara, Liliana, S.T., M.Eng., Ph.D ketua prodi Informatika. Salah satu prodi yang mendapatkan dana hibah program ini mengatakan, "Kami sangat berterima kasih untuk kesempatan ini. Capaian ini akan memacu prodi untuk mempersiapkan mekanisme LEAP yang tepat dan bermanfaat bagi mahasiswa di luar prodi," ujar Lili sapaan akrabnya.
Liliana merinci bahwa untuk menjadi lulusan dengan kompentensi yang diharapkan. Mahasiswa tidak hanya belajar dari keilmuan prodi saja, akan tetapi juga bisa dari magang di industri dengan pengimplementasian keilmuan dalam permasalahan sesungguhnya.
"Belajar dari prodi lain yang keilmuannya mendukung, juga akan berguna untuk mahasiswa," imbuhnya.