2 Petisi Tragedi Kanjuruhan Desak Ketua PSSI dan Dirut PT LIB Out
Publik membuat petisi di situs Change.org, terkait desakan mundur kepada Komjen (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. Terdapat dua petisi imbas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.
Petisi pertama berjudul ‘Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri’. Petisi kedua bertajuk ‘Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!’.
Petisi pertama digagas Perhimpunan Jurnalis Rakyat (PIJAR) yang sampai saat ini menembus 26.276 tanda tangan. Petisi kedua dari salah satu praktisi Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho di mana sudah ditandatangani oleh 16.024 orang.
Artinya, total dari dua petisi itu, sudah 42.300 orang yang mendukung adanya itikad dari Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya. Target ke 25.000 tanda tangan.
Korban Tragedi Kanjuruhan Tewas 131
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang di Malang. Praktisi hukum Emerson Yuntho menjelaskan, hingga petisi itu dibuat, belum satu pun pengurus dan pimpinan PSSI maupun PT LIB mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Melalui Petisi ini Kami Suporter Sepak Bola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI beserta semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” ungkapnya dalam petisi tersebut.
Petisi ini, selain diprakarsai Emerson Yuntho juga diprakarsai dan didukung beberapa pihak lain yakni Richard Ahmad Supriyanto, Purnomo Wijoyo, Bagus Ari Wibowo, Richo Vebrian, Febrianto, Suprapto Koting, Syahyang Sukma, Ervan Nurachman, Nugroho Dewanto, Arry Anggadha, Kenrick Philbert, Rapco Tarigan, dan Haris Azhar.
Soal Skala Tragedi Kanjuruhan
Petisi kedua diunggah di laman Change.org dibuat Pijar. Petisi ditulis oleh Suhari Et yang menyinggung soal skala Tragedi Kanjuruhan yang jadi tragedi sepakbola terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Polisi sudah benar dengan analisisnya. Panitia sudah benar dengan suratnya ke LIB. Juga sudah benar tidak mengalokasikan jatah kursi untuk suporter Persebaya. Di dalam stadion sebenarnya sudah tidak ada lagi faktor penentu yang bisa memicu kerusuhan. Kalau pun mereka kecewa kepada tim Arema, itu kekecewaan orang yang mencinta. Tidak akan mencelakakan mereka,” kata Ete.
“Maksimum yang akan terjadi adalah merusak stadion, maka yang terbaik dilakukan di dalam stadion Kanjuruhan malam itu adalah: mereka yang masuk ke lapangan itu jangan diusir. Jangan dihardik. Diminta saja untuk duduk. Di atas rumput. Seluruh pemain dan ofisial juga memulai duduk. Petugas juga duduk. Biarkan emosi tercurah dulu. Perlu waktu untuk meredakan emosi,” lanjut dia.
Ete menilai tidak ada faktor yang menakutkan malam itu, namun tembakan gas air mata membuat panik, sesak napas, dan para suporter berdesakan.
“Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respek terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan,” tulis dia.
Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Enam tersangka telah ditetapkan dalam kasus Kanjuruhan oleh Listyo Sigit Prabowo. Mereka adalah Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno. Ada pula tiga tersangka lainnya dari pihak kepolisian. Mereka dikenakan pasal 359 dan 360 KUHP lantaran menunjuk Stadion Kanjuruhan yang belum memenuhi syarat layak fungsi sebagai lokasi pertandingan Liga 1 2022/2023. Meski sudah ada tersangka, publik masih belum puas karena tidak ada pengurus PSSI.
Iwan Bule Enggan Mundur
Merespons desakan yang marak dari netizen dan suporter agar dirinya mundur, Iwan Bule menolak. "Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," katanya kepada awak media di Malang, Selasa 5 Oktober 2022.
"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. (Saya berada) di Malang sampai selesai. Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," imbuh sambil menyudahi sesi wawancara.