2 Pebisnis Wanita Indonesia Masuk Daftar Forbes
Forbes kembali merilis daftar 25 pebisnis wanita paling berpengaruh di Asia. Para wanita berpengaruh itu dinilai mampu menghadapi tekanan pandemi virus corona (Covid-19) selama memimpin bisnisnya.
Mulai dari pebisnis di berbagai macam industri teknologi yakni bioteknologi, fintech, edtech, ritel, logistik, dan hukum. Masing-masing memiliki pendapatan perusahaan yang besar atau mendirikan perusahaan rintisan senilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp14,84 triliun (kurs Rp 14.842).
Dari daftar 25 pebisnis wanita paling berpengaruh di Asia tersebut, ada 2 pebisnis wanita asal Indonesia yang dipilih Forbes. Pertama yakni Presiden Direktur Prodia Widyahusada Dewi Muliaty. Ia menempati nomor urut 13.
Dilansir Forbes, Dewi Muliaty belajar untuk memperoleh izin praktik apoteker pada tahun 1988. Kala itu, profesornya yang juga pendiri Prodia atau laboratorium klinis terbesar di Indonesia mempekerjakannya sebagai asisten manajer.
Dua dekade kemudian, ia menjadi Presiden Direktur Prodia dan mendorong ekspansi nasional. Melalui jerih parahnya, jumlah klinik Prodia dari hanya 107 unit pada tahun 2010, kini telah mencapai 285.
Dewi juga meningkatkan kapasitas pengujian untuk penyakit autoimun dan penyakit lainnya yang menyumbang hampir 1/5 dari pendapatan tahun 2019. Pada semester I-2020 ini, Prodia mengalami penurunan penjualan sebesar 18% atau hanya Rp657 miliar.
Namun, dengan cepat Dewi memperbaiki kinerja perusahaan dengan menawarkan layanan tes Covid-19 di klinik, drive thru, maupun panggilan ke rumah-rumah.
Pebisnis sukses wanita asal Indonesia kedua yang masuk daftar Forbes adalah Co-founder & COO Nusa Satu Inti Artha Nabilah Alsagoff. Ia menempati urutan ke-24. Perusahaannya itu adalah penemu aplikasi e-wallet Doku.
Nabilah mendirikan Doku bersama temannya. Awalnya, inisiatif itu datang ketika ia sedang berkunjung ke Bali. Ketika ia mendatangi bank daerah, transaksi onlinenya tak bisa diakses oleh bank tersebut.
Insiden itu menginspirasinya membuat e-wallet Doku yang merupakan pelopor transaksi nontunai di Tanah Air. Pada tahun 2016, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) membeli saham mayoritas Nusa Satu, tapi Nabilah tetap menjabat sebagai COO.
Pada tahun 2019, Doku telah menangani transaksi hingga Rp 63 triliun, atau lebih tinggi 50% dari tahun 2018. Di tahun 2020 ini, transaksi juga kian melonjak dengan maraknya aktivitas dari rumah selama pandemi. Doku kini juga dikembangkan menjadi konsultan untuk berbagai bisnis online.
Lalu, pebisnis wanita lainnya yang masuk daftar Forbes adalah Kepala Pusat Layanan IT dari HCL Technologies Roshni Nadar Malhotra asal India. Ia telah bekerja di perusahaan telekomunikasi multi-nasional India itu selama 12 tahun.
Ia masuk sebagai wanita berpengaruh yang sukses menghadapi tekanan pandemi corona pada kinerja perusahaan. Roshni selalu optimistis dalam jangka panjang, karena proses digitalisasi akan menciptakan permintaan terhadap layanan dan produk yang ditawarkan oleh HCL.
Berikut daftar 25 pebisnis wanita paling berpengaruh di Asia versi Forbes:
1. Co-founder & COO Canva Melanie Perkis (Australia)
2. Chairman & General Manager Bloomage Biotechnology Zhao Yan (China)
3. President of Singapore Management University Lily Kong (Singapura)
4. Kepala Pusat Layanan IT dari HCL Technologies Roshni Nadar Malhotra (India)
5. Executive Chairman & CEO BOH Plantations Caroline Russell (Malaysia)
6. President & CEO B.Grimm Power Preeyanart Soontornwata (Thailand)
7. President & CEO Sanrio Entertainment Aya Komaki (Jepang)
8. Founder, Chair & CEO Zai Lab Samantha Du (China)
9. Co-founder Byju's Divya Gokulnath (India)
10. Founder & CEO Medipost Yang Yoon Sun (Korea Selatan)
11. Founder & Chairman Vinh Hoan Truong Thi Le Khanh (Vietnam)
12. CEO Uniqlo Japan Maki Akaida (Jepang)
13. Presiden Direktur Prodia Widyahusada Dewi Muliaty (Indonesia)
14. President & CEO Muang Thai Insurance Nualphan Lamsam (Thailand)
15. Founder & CEO Carman's Fine Foods Carolyn Creswell (Australia)
16. Managing Director of Metropolis Healthcare Ameera Shah (India)
17. Founding Partner & Managing Director of Eng and Co. Rachel Eng (Singapura)
18. Chairman & CEO of Destileria Limtuaco Olivia Limpe-Aw (Filipina)
19. CEO of Smilegate Entertainment Jang In-a (Korea Selatan)
20. Co-founder & Presiden Airwallex Lucy Yueting Liu (Hong Kong)
21. Co-founder, Chairman & Group CEO of WHA Group Jareeporn Jarukornsakul (Thailand)
22. Managing Partner of Bertelsmann Asia Investments Annabelle Long (China)
23. Ceo & Managing Director of Vinati Organics Vinati Saraf Mutreja (India)
24. Co-founder & COO Nusa Satu Inti Artha Nabilah Alsagoff (Indonesia)
25. Chairwoman of FPT Retail Nguyen Bach Diep (Vietnam)
Advertisement