2 Pasien Positif Covid-19 Diisolasi di RSUD Kota Probolinggo
Dua warga Kota Probolinggo yang selama ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) akhirnya dinyatakan positif terpapar virus Corna (Covid-19). Kondisi kedua pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo ini berangsur-angsur membaik.
"Ada dua orang yang terkonfirmasi (positif Covid-19). Kondisi keduanya terlihat sehat, semoga segera sembuh,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin. Kondisi keduanya membaik ditandai dengan sudah dilepasnya infus.
Hal itu diungkapkan Habib Hadi, panggilan akrab walikota saat Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo menggelar video conference yang diikuti para wartawan, Selasa sore, 7 April 2020.
Namun saat ditanya apakah dengan demikian status Kota Probolinggo menjadi zona merah, Habib Hadi yang juga ketua satgas itu mengatakan, tidak serta merta. "Yang menetapkan zona merah itu pemerintah pusat," katanya.
Habib Hadi menambahkan, riwayat pasien yang positif Covid-19 itu terkait bimtek pendamping haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Yang jelas, kedua pasien yang diketahui positif Corona melalui swab itu dirawat di ruang isolasi RSUD dr Mohamah Saleh, Kota Probolinggo.
Ketika seorang wartawan menanyakan, apakah kedua pasien positif Covid-19 itu seorang perawat di RSUD dan anaknya, Habib Hadi tidak menjawab. Tetapi saat disinggung apakah sudah dilakukan pelacakan (tracing) ke perawat-perawat lain di RSUD, walikota mengatakan, sudah dilakukan rapid test. "Sudah dilakukan tracing, juga rapid test, hasilnya negatif semua," katanya.
Habib Hadi juga menolak dikatakan Pemkot Probolinggo (Satgas) tidak berhasil membendung sebaran Covid-19 hingga muncul pasien positif Covid-19. "Tidak berhasil dari segi apa? Ini bukan main bola. Ini berasal dari bimtek TKHI di Asrama Haji Sukolilo, dari luar kota,” katanya.
Riwayat perjalanan pasien positif corona itu setelah mengikuti pelatihan petugas haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, 9-18 Maret 2020 lalu. Total keseluruhan peserta pelatihan petugas haji dari Kota Probolinggo sebanyak 6 orang. Sebanyak 4 peserta di antaranya dinyatakan negatif setelah dilakukan rangkaian tes.
Pembatasan Usaha Malam
Satgas pun akan melakukan pembatasan terkait jam operasional tempat-tempat usaha di malam hari. "Jam malam yang kami maksud, tempat-tempat usaha jam operasionalnya dibatasi pada malam hari, tidak tutup total," kata Habib Hadi.
Dengan kata lain, tempat-tempat usaha diminta tutup pada malam hari mulai pukul 19.00 hingga pagi hari sekitar 05.00. "Pada siang hari tempat usaha buka seperti biasa. Penutupan malam hari itu untuk mengurangi warga yang suka kongkow-kongkow, berkumpul," ujarnya.
Selain vidcon secara langsung dengan para wartawan, satgas penanggulangan Covid-19 juga live melalui Facebook (FB).
"Ini yang di FB, ada yang meminta lokckdown, ada yang meminta perumahannya disemprot. Bahkan ada yang laporan di Gladak Serang perlu diobrak," kata Hadib Hadi.
Hingga Selasa sore ini, Satgas Covid-19 Kota Probolinggo mengkonfirmasi sebanyak 174 orang dalam pemantauan (ODP), 1 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 2 orang positif Covid-19.