Risma Klaim Telah Bagikan APD ke Seluruh Rumah Sakit di Surabaya
Walikota Tri Rismaharini menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintahannya untuk melawan penyebaran covid-19 di Surabaya. Hal itu disampaikan pada teleconference bersama DPRD Surabaya yang telah diundur beberapa kali dari jadwal semula, pada Kamis 2 April 2020.
Menggunakan aplikasi Zoomcloud, Tri Rismaharini Walikota Surabaya menyampaikan banyak hal terkait penanganan, pencegahan hingga alokasi dana penanggulangan covid-19.
"Kami sudah berikan bantuan APD ke seluruh rumah sakit. Itu sudah libatkan seluruh UKM. Ada 16 ribu pedagang sudah kami berdayakan. Secara sungguh-sungguh menyelesaikan masalah itu," terangnya saat teleconference, tanpa menjelaskan berapa jumlah APD yang sudah didistribusikan.
Dalam rapat tersebut, Pemkot berencana membebaskan biaya PDAM kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu juga akan menghilangkan PSBB yang sudah diterapkan di beberapa ruas jalan.
"Untuk yang MBR, PDAM akan kami gratiskan. Kebijakan kami hanya PDAM. Soalnya PDAM masuk BUMD. Jadi itu yang Pemkot bisa. PSBB itu sebetulnya saat itu mencoba dibatasi perkotaan dan perbatasan," ujarnya.
Sementara itu Adi Sutarwiyono ketua DPRD Kota Surabaya, pada teleconference tersebut Pemkot juga membahas alokasi dana. Pemkot mengalokasikan dana sebesar Rp 196 miliar rupiah untuk penanganan covid-19.
"Awal mula sudah disampaikan ada kebutuhan anggaran saat ini sebesar Rp196 miliar untuk penanganan covid-19," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD pada Senin 6 April 2020.
Laki-laki yang akrab disapa Awi itu menjabarkan, dari Rp 196 miliar Pemkot akan menggunakan uang sebesar Rp160 miliar untuk cadangan kebutuhan sembako. Sedangkan sisanya untuk penanganan covid-19
"Itu bisa berkurang maupun bertambah karena Pemerintah Pusat juga akan memberikan kebijakan yang serupa," pungkasnya.