2 Kali Ditunda, Amien Rais akan Deklarasi Partai Ummat 29 April
Amien Rais akan mendeklarasikan Partai Ummat pada tanggal 17 Ramadan 1442 Hijriah secara virtual. Jika melihat penanggalan Masehi, maka jatuh pada 29 April 2021. Keputusan tersebut diambil usai Tim Inisiator Pembentukan Partai Ummat menggelar rapat dengan Amien Rais, Senin 1 Maret.
"Deklarasi tanggal 17 Ramadan setelah Salat Tarawih. Saya rapat tadi malam bersama pak Amien Rais. Ada 2 hal, pertama evaluasi seluruh penerima mandat Partai Ummat di Indonesia dan kedua bahas deklarasi dan mempersiapkan nama-nama jadi deklarator," kata Agung Mozin.
Deklarasi Partai Ummat sedianya direncanakan pada tanggal 26 Maret 2021. Hanya saja ada yang mengusulkan 17 Ramadhan. Hari itu juga dinilai hari yang baik bagi umat Islam.
"Sesungguhnya acara deklarasi ini direncanakan tanggal 26 Maret ini, namun ada usulan yang cukup bagus dari Salah satu peserta rapat sahabat kita Abdul Mutthalib Tuanaya agar dilaksanakan pada tanggal 17 Ramadhan," jelas Agung Mozin.
Tanggal deklarasi itu sudah final dan tim inisiator tengah mempersiapkan deklarasi.
"Mendengarkan argumentasi yang disampaikan maka Pak Amien Rais dan peserta rapat semuanya menyetujui usulan tersebut. Semoga informasi tanggal pelaksanaan acara deklarasi ini sudah final dan tim sedang bekerja keras mempersiapkannya," pungkas Agung Mozin.
Amien Rais sebelumnya juga berencana mendeklarasikan Partai Ummat di bulan Januari 2021. Namun, ia memilih untuk menunda deklarasi partai barunya. "Jadi memang mula-mula dulu Januari. Tapi ada pertimbangan politis dan psikologis ya, karena Covid karena begini, kemudian kita nongol kemudian nampak, mungkin wah seolah-olah kita kurang peduli pada masalah Covid bencana dan lain-lain," kata Amien Rais.
Partai baru ini diumumkan Amien Rais pada enam bulan lalu, tepatnya 1 Oktober 2020. Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengumumkan nama partai barunya di kanal YouTube. Partai Ummat bertekad memegang teguh Pancasila, UUD 45, dan semua aturan demokrasi universal.
"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 45, dan semua aturan demokrasi universal. Melakukan al-amru bil ma'ruf dan an-nahyu'anil munkar, yaitu memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan. Menjalankan al-amru bil 'adli dan an-nahya' anudzulimi, yaitu menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman," ujarnya kala itu.