2 Hari Rapid Test Drive Thru RS Husada Utama, 4 Orang Positif
RS Husada Utama Surabaya melayani pemeriksaan rapid test secara drive thru, sejak Rabu, 22 April 2020. Pelayanan ini untuk memudahkan orang yang ingin memeriksakan diri terkait Covid-19.
Rapid test adalah salah satu metode pemeriksaan tahap awal untuk mendeteksi covid-19 melalui antibodi. Rapid tes dilakukan dengan cara mengambil sample darah.
Direktur RS Husada Utama, dr. Didi D.Dewanto SpOG mengatakan, ada sekitar 500 orang yang memeriksakan diri sejak dua hari dibuka.
"Kemaren sudah 156 orang yang periksa. Hari ini sudah sekitar 300 orang yang periksa. Perkiraanya sampai ditutup nanti akan ada sekitar 500 orang yang periksa rapid tes," kata Didi ditemui di tempat pemeriksaan rapid test drive thru, Kamis, 23 April 2020.
Hasil dari rapid test drive thru ini akan diketahui pada hari itu juga saat pemeriksaan dilakukan.
"Kami menginfokan kalau 5 sampai 6 jam tidak ada telepon kemungkinan besar dia negatif. Kalau positif akan langsung dihubungi oleh pihak RS dan akan ditindak lanjuti pemeriksaan berikutnya seperti foto toraks dan tes swab," jelas Didi.
Diketahui, saat ini dari sampel yang sudah diperiksa, ada empat orang yang positif hasil rapid test-nya, dua ditemukan dihari pertama dan dua lainya diketahui siang ini. Dari empat tersebut, lanjut Didi, salah satunya ialah tenaga kesehatan.
Menurut Didi, hasil ini merupakan hasil sementara karena pemeriksaan rapid test masih dilakukan oleh pihak laboratorium.
"Sementara sampai siang ini masih ada empat yang positif rapid test dan sudah kami tidak lanjuti untuk pemeriksaan lainnya. Kami juga sudah ada satgas khusus yang menanggani Covid-19," paparnya.
Rapid test ini akan berjalan hingga 1.000 rapid tes yang disediakan habis. Rapid test ini merupakan hasil bantuan dari pihak swasta.
Didi berharap, dengan adanya pemeriksaan ini masyarakat Surabaya lebih aktif dalam melakukan screening. Selain itu, ia juga berharap masyarakat dapat lebih sadar untuk memisahkan populasi negatif dan mana populasi positif.
"Semakin banyak yang diperiksa dan melakukan screening. Penanganan pandemi ini juga akan semakin cepat," imbuhnya.
Untuk informasi, bila ingin melakukan pemeriksaan rapid test ini hanya dikenakan biaya Rp 100.000 per orang. "Biaya ini untuk menganti APD, jasa tenaga kesehatan (nakes) dan konsumable," tutup Didi.
Advertisement