2 Fakta Temuan dalam Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala
Indonesia terus mencari keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 kru di dalamnya. Pencarian dihimpit dengan terbatasnya pasokan oksigen di dalam kapal selam, yang hanya cukup untuk 72 jam. Sejumlah temuan sempat disampaiakan dalam proses pencarian kapal selam berusia 44 tahun itu.
Ditemukan Medan Magnetik Kuat
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan jika tim pencari sempat menemukan benda dengan daya magnetik yang tinggi di kedalaman 50 hingga 100 meter. Belum diketahui apakah benda itu melayang atau berada di dasar laut.
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang bertenaga diesel mampu bertahan hingga di kedalaman 500 meter. Sementara, kedalaman Laut Bali mencapai 1.500 meter, dikutip dari Reuters.
Ceceran Bahan Bakar
Pantauan udara dari tim pencari juga menemukan adanya ceceran bahan bakar yang ada di lokasi kapal selam KRI Nanggala - 402 mulai menyelam. TNI menyebut tanda ini bisa jadi berasal dari tanki bahan bakar kapal yang bocor, atau upaya dari kru untuk memberikan tanda keberadaan mereka.
Kapal Hilang Disebabkan Blackout
Kapal seberat 1.395 ton itu dibuat oleh Jerman tahun 1977. Kapal selam KRI Nanggala bergabung dengan Angkatan Laut Indonesia di tahun 1981. Selama berada di Indonesia, KRI Nanggala sempat menjalani perbaikan selama dua tahun di Korea Selatan.
Kapal ini hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021. TNI AL menduga jika kapal mengalami blackout dan menyebabkan banyak prosedur kedaruratan tak bisa beroperasi.
Kini tim pencari berpacu dengan waktu. Kapal tersebut hanya memiliki cadangan oksigen selama 72 jam untuk kebutuhan napas 53 kru di dalamnya. Pasokan itu diperkirakan hanya cukup hingga Sabtu, 24 April 2021, pukul 03:00 WIB. (Rtr)