2 Anak Meninggal Akibat Gelombang Panas di Malaysia, Waspada Asap
Gelombang panas diperkirakan berlangsung hingga Juni di Malaysia. Sedangkan ancaman asap diprediksi muncul hingga hujan ringan mulai turun, September nanti. Sedikitnya dua anak meninggal akibat gelombang panas.
"Risiko asap muncul kembali, disebabkan kebakaran yang tak terkontrol akibat suhu yang hangat," kata Menteri Sumber Daya Alam, Perubahan Iklim, dan Lingkungan Nik Nazmi Nik Ahmad, dikutip dari The Straits Times.
Sedangkan, gelombang panas di Malaysia muncul bila suhu melampaui temperatur maksimal selama tiga haru berturut-turut, di atas 37 derajat Celsius.
Departemen Meteorologi Malaysia, menemukan suhu ekstrem di sejumlah negara bagian, salah satunya di Negeri Sembilan, mencapai 38,4 derajat Celsius.
Akibat panas yang terik, Menteri Pendidikan meminta agar semua kegiatan di luar kelas, ditunda, pada Rabu 3 Mei lalu.
Sementara, gelombang panas yang dialami Malaysia telah menyebabkan sedikitnya dua anak meninggal.
Korban pertama, anak berusia 11 tahun, meninggal akibat terserang panas dan dehidrasi di Kelantan, pada 25 April 2023. Di hari yang sama, anak berusia 19 bulan meninggal akibat dehidrasi, juga di Kelantan.
Pakar pendidikan di Malaysia pun mengusulkan, digelar kembalinya kelas daring selama gelombang panas menerpa Malaysia.