2.461 Tewas, Ini Detik-detik Terakhir Militer AS dari Afghanistan
Selasa 31 Agustus 2021 dini hari, militer Amerika Serikat mengakhiri misi penumpasan terorisme di Afghanistan, ditandai dengan Mayor Jenderal Chris Donahue menjadi pasukan tentara Amerika Serikat yang terakhir naik ke pesawat militer C-17 meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul.
Sebelum itu, pasukan militer Amerika Serikat juga telah mengevakuasi ribuan warganya dan warga Afghanistan, keluar dari negara itu pasca Taliban menduduki Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus lalu.
Rampungnya misi melawan Taliban selama 20 tahun itu, menyisakan kesedihan bagi Amerika yang kehilangan hampir 2.500 tentaranya.
Komandan Komando Pusat Militer Amerika Serikat, Jenderal Frank McKenzie mengatakan, misi di Afghanistan dalam dua dekade terakhir, bukan merupakan sebuah misi yang murah.
“Penarikan malam ini menandakan akhir dari komponen militer evakuasi tetapi juga akhir dari misi hampir 20 tahun. Itu bukan misi yang murah,” ucap McKenzie dalam pernyataan pers secara daring.
Sebab menurut McKenzie, sebanyak 2.461 tentara Amerika Serikat tewas saat berperang melawan Taliban sejak peristiwa terorisme pemboman World Trade Center di Amerika Serikat pada 11 September 2001 silam.
Termasuk Warga Sipil Jadi Korban
“Biayanya adalah 2.461 pasukan militer AS dan warga sipil tewas serta lebih dari 20.000 terluka. Sayangnya, itu termasuk 13 anggota militer AS yang dibunuh oleh pembom bunuh diri ISIS-K,” ungkapnya.
Kebijakan Joe Biden
Presiden Joe Biden pada pertengahan Agustus 2021 lalu menyatakan, penarikan ribuan pasukan militer Amerika Serikat merupakan momentum untuk mengakhiri 20 tahun perang melawan terorisme di Afghanistan.
“Kita tidak memiliki perkemahan militer di sana. Kita tidak menahan orang di sana. Kita memiliki lebih dari peningkatan dan kemampuan untuk mencegah mereka pergi setelah ini. Hadirin sekalian, sudah waktunya untuk mengakhiri Perang 20 tahun,” ujar Biden.
Penghormatan Terakhir Biden
Senin 30 Agustus 2021, di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Amerika Serikat, Presiden Joe Biden dan Ibu Negara, memberikan penghormatan terakhir kepada 13 jenazah pasukan militer yang tewas akibat dua ledakan bom bunuh diri oleh ISIS-K di luar Bandara Internasional Hamid Karzai.
Para prajurit tewas itu sebagian besar berusia 20 tahunan, yang terdiri atas 11 orang merupakan merupakan marinir, seorang tentara dan seorang pelaut.
Tersisa Warga AS
Pesawat militer Amerika Serikat C-17 lepas landas dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, pada Senin 30 Agustus 2021 sore waktu setempat.
Itu merupakan penerbangan terakhir, militer Amerika Serikat, dalam menyelesaikan misi mereka di Afghanistan setelah hampir 20 tahun berperang melawan Taliban.
"Kami akan menagih Taliban pada janjinya untuk membiarkan orang bebas meninggalkan Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam keterangan pers yang disampaikan Senin malam dari Washington, D.C., Selasa 31 Agustus 2021.
Namun, Blinken menyatakan, terdapat kurang dari 200 warga Amerika yang masih berada di Afghanistan.
Blinken menagih janji Taliban untuk membiarkan warga Amerika Serikat, dapat meninggalkan Afghanistan selama memiliki dokumen lengkap.
"Taliban berkomitmen untuk membiarkan siapa pun dengan dokumen yang layak meninggalkan negara itu dengan cara yang aman dan tertib. Mereka mengatakan ini secara pribadi dan publik berkali-kali,” ungkapnya.
Blinken menegaskan, masyarakat dunia memberikan dukungan kepada Amerika serta mendesak Taliban membiarkan warga untuk pergi dari Afghanistan.
“Hingga hari ini lebih dari 100 negara telah mengatakan mereka mengharapkan Taliban untuk menghormati otorisasi perjalanan oleh negara kita. Kami akan menahan Taliban untuk komitmen mereka pada kebebasan bergerak bagi warga negara asing, pemegang visa berisiko Afghanistan,” tegasnya.
Demi Keamanan
Demi alasan keamanan pasca-evakuasi warga dan akhir misi militer, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul dalam kondisi kosong.
Operasional Kedubes Amerika untuk Afghanistan sementara dialihkan ke Qatar.
Sementara, Mayor Jenderal Chris Donahue menjadi pasukan tentara Amerika Serikat yang terakhir meninggalkan Bandara Internasional Hamiz Karzai pada Selasa 31 Agustus 2021 dini hari
Advertisement