2.000 Staf Medis di Gaza Tak Punya Makanan untuk Berbuka
Sedikitnya 2.000 staf medis yang bertugas di rumah sakit di Gaza bagian utara, tak punya makanan untuk berbuka puasa, pada Senin 11 Maret 2024. Mereka tetap menjalankan tugas merawat pasien, dalam kondisi krisis kelaparan.
"Para petugas medis sangat terpapar kelaparan yang melanda Jalur Gaza utara," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra, dikutip dari Antara, Selasa 12 Maret 2024.
Ia mendorong agar organisasi-organisasi bantuan internasional segera bergerak menyediakan makanan bagi staf medis.
Puasa di Gaza
Warga Gaza mulai berpuasa pada Senin, 11 Maret 2024. Mereka beribadah Ramadhan di tengah ancaman serangan Israel serta krisis makanan dan minuman, terutama di wilayah utara.
Tak ada bantuan yang masuk hingga ke wilayah utara sejak Januari 2024 lalu. Bantuan yang masuk pada Februari lalu, justru menyebabkan seratusan warga Gaza meregang nyawa, dari peluru Israel. Mereka menembak warga yang sedang berkerumun mencari tepung, di tengah kondisi kelaparan.
Kelaparan di Gaza
Puluhan pasien dari RS Kamal Adwan meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi dalam dua pekan terakhir. Sebagian besar anak-anak, termasuk seorang anak berusia 15 tahun dan seorang kakek berusia 74 tahun.
Upaya bantuan makanan yang dijatuhkan lewat udara, justru memakan korban. Kontributor lokal Al Jazeera menyebut sedikitnya lima orang meninggal setelah tertimpa peti makanan, yang jatuh dalam kondisi parasut tak mengembang.
Sedangkan blokade makanan, minuman, juga listrik, tetap dilakukan pada warga Gaza, di tengah serangan yang tidak membedakan antara warga sipil, termasuk para pengungsi.
Hingga kini, sedikitnya 31.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Sekitar 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di negaranya sendiri, akibat serangan dan blokade Israel, 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Advertisement