19 Provinsi Nihil Penambahan Kasus Positif Covid-19
Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penambahan jumlah kasus sembuh, Senin, 27 April 2020 menjadi 1.151 kasus setelah ada penambahan sebanyak 44 kasus baru. Sedangkan, kasus meninggal menjadi 765 atau bertambah 22 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa kasus meninggal ini paling banyak ada pada kelompok usia 41-60 tahun dan beberapa lainnya di atas usia tersebut.
Faktor penyakit penyerta atau komorbiditas yang banyak memperburuk kondisi pasien hingga meninggal adalah hipertensi, diabet, jantung dan penyakit paru-paru.
“Faktor usia komorbid itu yang menyebabkan angka kematian masih tinggi,” kata Yuri dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin 27 April 2020
Kemudian, untuk jumlah pasien sembuh, Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak yakni 337, disusul Jawa Timur sebanyak 140, Sulawesi Selatan 106, Jawa Barat 96, Jawa Tengah 88 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.151 orang.
"Pasien sembuh paling banyak ada di DKI Jakarta yaitu 335. Dilanjutkan Jawa Timur sebanyak 140 orang, Sulawesi Selatan ada 106 orang, Jawa Barat 96 orang, Jawa Tengah 88 orang," kata Yuri.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Dari total kasus sembuh dan meninggal tersebut, ada pula penambahan untuk kasus positif sebanyak 214 orang yang berasal dari 15 provinsi, sehingga total menjadi 9.096 kasus.
Data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 9 kasus, Bali 194 kasus, Banten 382 kasus, Bangka Belitung 10 kasus, Bengkulu 8 kasus, Yogyakarta 83 kasus, DKI Jakarta 3.869 kasus.
Selanjutnya, di Jambi 32 kasus, Jawa Barat 951 kasus, Jawa Tengah 666 kasus, Jawa Timur 796 kasus, Kalimantan Barat 51 kasus, Kalimantan Timur 107 kasus, Kalimantan Tengah 112 kasus, Kalimantan Selatan 150 kasus, dan Kalimantan Utara 90 kasus.
Kemudian, di Kepulauan Riau 86 kasus, Nusa Tenggara Barat 206 kasus, Sumatera Selatan 129 kasus, Sumatera Barat 121 kasus, Sulawesi Utara 40 kasus, Sumatera Utara 111 kasus, dan Sulawesi Tenggara 45 kasus.
Adapun, di Sulawesi Selatan 440 kasus, Sulawesi Tengah 36 kasus, Lampung 42 kasus, Riau 39 kasus, Maluku Utara 26 kasus, Maluku 22 kasus, Papua Barat 16 kasus, Papua 151 kasus, Sulawesi Barat 35 kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus, Gorontalo 14 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus.
Dari data akumulasi tersebut sekaligus menunjukkan sebanyak 19 dari 34 provinsi dinyatakan tidak ada penambahan kasus positif atau nihil.
Lanjut Yuri, data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 75.157 orang yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 46 laboratorium. Sebanyak 59.509 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 9.096 positif dan 50.313 negatif.
Kemudian, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 210.199 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 19.987 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 288 kabupaten/kota.
Advertisement