19 Peserta UTBK Unair Dinyatakan Reaktif Corona
Sedikitnya 19 dari 251 peserta hari kedua pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang menjalani tes cepat Covid-19 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dinyatakan reaktif.
"Sebanyak 232 peserta non-reaktif dan 19 peserta atau 7,57 persen reaktif," ujar Ketua Pelaksana UTBK Unair, Prof Junaedi Khatib di Surabaya, Senin, 6 Juli 2020.
Ia mengatakan 19 peserta yang ditemukan reaktif diminta pulang untuk isolasi mandiri dan dapat mengajukan jadwal ulang UTBK tahap 2 pada 20-29 Juli 2020. "Mereka bisa mengajukan jadwal ulang. Insya Allah kami fasilitasi," katanya.
Menurut Junaedi, banyak peserta dari kalangan tidak mampu terbantu dengan adanya tes cepat gratis di pusat UTBK Unair ini. Sebab, kata Junaedi, perpaduan unsur kemanusiaan dan ketaatan pada protokol kesehatan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan UTBK.
"Tentu rasa terima kasih pada pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi yang telah bekerja sama dan saling bahu membahu untuk hal tersebut. Pada hari ini juga kami mendapat bantuan 200 alat tes cepat dari Pemkab Gresik," katanya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih meminta para peserta UTBK yang reaktif segera melakukan pemeriksaan lanjutan.
"Jadi, kalau bisa secepatnya atau sebelum tanggal 20 Juni agar kami bisa menjadwal ulang. Tapi kalau tidak melapor (sebab ketidakhadiran) mereka akan gugur," katanya.
Pria yang juga Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengungkapkan kehadiran peserta UTBK di tiap pusat UTBK hingga hari kedua mencapai lebih dari 90 persen.
"Untuk pusat UTBK di berbagai wilayah kehadirannya ada yang 95 persen ada yang 96 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Di Unair dua hari ini kisaran di atas 92 persen yang hadir, yang absen sekitar 250 peserta dari 3.000 lebih peserta," katanya.
Selain itu, di hari kedua UTBK situasi peserta lebih kondusif dan tertib dibanding di hari pertama Minggu, 5 Juli 2020.
"Karena mereka datang sudah siap, jadi petugas tinggal mengarahkan. Besok-besok diharapkan begitu. Kalau sudah bisa langsung pulang dan isolasi mandiri agar tidak terjadi apa-apa," katanya.