19 Nasihat Gus Mus, Akan Mengubah Hidup Kita Selamanya
Selama Ramadhan, bahkan sejak bulan Sya'ban, KH Ahmad Mustofa Bisri tak lelah memberikan tausiah, pesan-pesan kebaikan agar kita bisa melaksanakan ajaran Islam dengan baik.
Gus Mus, panggilan akrab Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin, Leteh-Rembang, ini menyampaikan pengajian Kitab-kitab Qashidah al-Burdah dan Kitab Akhlaq al-Muslim 'Alaaqatuhu bi al-Mujtama'.
Dalam renungannya, Gus Mus berkesempatan menyampaikan pokok-pokok penting yang bisa dipetik hikmahnya. Tentu saja, bagi kita yang mau merenung.
Berikut 19 Nasihat Gus Mus terkait kondisi Pandemi COVID-19 yang kita alami bersama, saat ini:
1. Ketahuilah, kepanikan global yang disebabkan makhluk Allah yang sangat lembut ini *masih terlalu kecil* dibanding kepanikan akbar yang terjadi di yaumil qiyamah (Hari Kiamat).
2. Ada yang memandang pandemi ini sebagai musibah, pelajaran dan juga pencucian atas dunia.
3.Kita biasanya mengejar dunia, sekarang dipaksa menjaga jarak dengan dunia sehingga langit pun menjadi bersih dan cerah.
4. Dulu kita sibuk dengan dunia, tanpa jarak, sampai jarang di rumah. Dengan keluarga berjarak, dengan diri kita sendiri, apalagi!
5. Kita dipaksa kembali pada keluarga kita dan diri kita sendiri.
6. Wabah menghancurkan keangkuhan kita.
7. Yang kaya menjadi sombong karena kekayaannya, yang berpangkat karena pangkatnya, yang berilmu karena ilmunya.
8. Kini mereka semua -- yang kaya, yang berilmu yang berpangkat-- semua kelimpungan.
9. Kita diajak Allah Taala untuk menengok diri kita sendiri sebagai manusia saja, tanpa embel-embel, tanpa gelar, sebagai Anak-Cucu Adam.
10. Kullukum min adam. Wa adam min turab. Setiap darimu adalah anak cucu Adam, dan Adam adalah dari tanah.
11. Kita lupa kita bersaudara sama-sama sebagai anak cucu Adam. Kita lupa asal kita tanah!
12. Kita diutus menjadi khalifah di atas dunia, tapi justru menjadi hamba dunia.
13. Ini mesti menjadi penerungan kita pada masa sulit ini, ketika kita sendiri dengan Allah Ta'ala, agar kita bisa kembali menjadi hamba Allah yang dhaif dan kemudian bertaubat.
14. Tapi dengan ujian seperti ini pun kita masih angkuh.
15. Kita sibuk membersihkan jasad, tapi kita lupa membersihkan diri.
16. Kita satu jam dua jam membersihkan badan, itu bagus, tapi kita lupa membersihkan ruh yang menjadi inti diri kita.
17. Kita minta tolong kepada Allah Ta'ala tapi masih berjarak dengan Allah dan masih lengket dengan dunia.
18. Keangkuhan (karena ilmu, harta, pangkat) dan kedekatan kita dengan dunia itulah yang membuat kita berjarak dengan Allah Ta'ala.
19. Oleh karena itu, marilah kita bertaubat.
"Saya transkrip dari nasihat Gus Mus semalam 21 April 2020 agar kita semua mendapat manfaat darinya," tutur Yasir Jatman/ PWNU Jateng.