187 Kasus Corona, Singapura Susun Rencana Cadangan
Sebanyak 187 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi di Singapura, 96 di antaranya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Meski jumlah kasus meningkat, namun Singapura tak meningkatkan level penularan hingga merah. Negeri Jiran ini juga tidak menutup kotanya dari pengunjung yang datang dari luar negeri. Mereka merencanakan sejumlah rencana darurat untuk menanggulangi corona.
“Kami tidak menutup kota, seperti China, Korea Selatan, atau Italia. Yang kami lakukan adalah perencanaan dan sejumlah uji coba sebagai persiapan jika rencana itu akan dieksekusi,” kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di televisi setempat, Kamis 12 Maret 2020.
Rencana pertama berkaitan dengan perawatan pasien corona. Jika ada banyak pasien yang terinfeksi virus corona, pihaknya kemungkinan tak bisa menampung seluruh pasien di rumah sakit.
Hingga saat ini, mayoritas pasien corona mengalami gejala yang hampir tak terlihat. Pasien yang paling terdampak adalah pasien berusia lansia, serta yang memiliki penyakit bawaan lainnya. “Sehingga, dengan jumlah banyak, rumah sakit hanya akan merawat kasus serius, sambil mendorong yang bergejala ringan untuk beristirahat di rumah dan mengisolasi diri sendiri,” katanya.
Menurutnya, cara itu akan membuat pemerintah fokus pada pasien yang parah, mempercepat waktu respon, dan diharapkan mampu meminimalisir angka fatalitas.
Sementara, tempat tidur di rumah sakit ditambah untuk memenuhi peningkatan yang mungkin muncul kapan pun. “Yakinlah, setiap warga Singapura, baik yang sakit karena corona atau yang lain, akan menerima perawatan,” tambahnya.
Selain rencana soal kesehatan Singapura juga menyiapkan rencana libur sekolah, jam kerja lebih singkat, dan bantuan untuk bekerja dari rumah. “Setelah situasi membaik, kita bisa kembali ke kondisi awal,” katanya.
Ia juga mengimbau warganya agar memerhatikan kebersihan diri, mengadopsi norma sosial baru, dan menghindari berkumpul dalam jumlah besar. Sejumlah acara milik komunitas ditangguhkan. Dewan Agama Islam setempat menutup sementara seluruh masjid, setelah sejumlah warga Singapura yang berkunjung di sebuah masjid di Malaysia, positif terinfeksi virus corona.
Pemimpin agama Katolik setempat juga mengatakan jika ibadah bersama-sama di Singapura akan tetap ditangguhkan, dialihbahasakan dari channelnewsasia.com