18 Ribu Nama Susut di Daftar Penerima Bantuan Kemensos Bondowoso
Jumlah keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Bondowoso Jawa Timur pada periode Maret 2021 menyusut cukup drastis. Yakni, sebanyak 18 ribu lebih keluarga penerima manfaat (KPM) tidak menerima BPNT. Dari sebelumnya total 106 ribuan penerima BPNT, kini turun menjadi 86.900 lebih penerima BPNT Kementerian Sosial (Kemensos) RI .
Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso Saefuddin Suhri mengatakan, penyusutan sebanyak 18 ribu lebih tersebut, karena banyak penerima BPNT datanya bermasalah.
Mulai update nomor induk kependudukan (NIK) dan KK bermasalah, hingga data warga miskin atau bukan dan sudah tidak masuk kategori penerima BPNT. ”Misalnya anak sudah menikah buat KK sendiri, tetap masuk KK orangtua. Ini masalah dobel data KK,” katanya.
Masalah lain, lanjut Suhri, pada KTP calon KPM tidak di-upload secara online di Dispendukcapil. Sehingga, KPM tidak tidak masuk data Dispenduk pusat sebagai penerima BPNT. ”KTP harus dionlinekan atau diaktivasikan di dispendikcapil agar masuk data Dispendukcapil pusat. Sedangkan, kartu KPM tidak bisa digunakan saat pencairan, bisa dicek ke desa atau ke Dinsos langsung,” ujarnya.
Namun, Suhri mengungkapkan, Kemensos RI Kemensos memberikan kesempatan meng-update data pada 1 Juli 2021 melalui SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation) di desa. Mekanisme pendataan SIKS-NG melalui Musdes (Musyawarah Desa) yang diketahui kepala desa, operator, BPD, pendamping PKH, TKSK dan pihak terkait lainnya. ”Misalnya data A di-update lagi dan diverifikasi, apa benar masuk warga miskin, lalu dikirim secara online,” ungkapnya.
Suhri menjelaskan, 86 ribu lebih penerima BPNT dari Kemensos di Bondowoso akan diberi Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) lewat Bank BNI. Sehingga, pendistribusian KKS ke KPM BPNT dilakukan Bak BNI. ”Sedangkan, jumlah agen Bank BNI untuk pengambilan bantuan ada 199 di Bondowoso. KKS ini digunakan mencairkan bantuan di agen-agen tersebut," jelasnya.