18 Desa di Trenggalek Alami Krisis Air Bersih
Kekeringan yang terjadi di Indonesia mulai dirasakan warga Trenggalek. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat ada 18 desa di 9 kecamatan mengalami kekeringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mengungkapkan, data kekeringan tersebut dari hasil pengajuan permintaan droping air bersih oleh warga.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Trenggalek, Agung Widodo mengatakan, dalam setiap harinya BPBD harus melayani warga yang kesulitan air bersih. Totalnya dalam setiap hari sebanyak 6.000 liter.
“Kami telah mendistribusikan 6.000 liter air bersih ke setiap desa yang terdampak kekeringan,” katanya, Senin, 2 September 2024.
Total, terdapat 5.656 jiwa dari 1.922 kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung oleh kekeringan ini. Hal ini tentu saja bertambah dari daerah terdampak sebelumnya yang hanya melanda 11 Desa dari 5 Kecamatan.
Di Kecamatan Tugu, tiga desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Pucanganak, Desa Nglinggis, dan Desa Dermosari. Kemudian di Kecamatan Karangan, hanya Desa Jatiprahu yang terdampak. Kecamatan Dongko juga melaporkan satu desa terdampak, yaitu Desa Pandean.
Kecamatan Bendungan mencatatkan Desa Sengon sebagai wilayah yang terdampak, sedangkan di Kecamatan Trenggalek, Desa Ngares menjadi desa yang merasakan dampak kekeringan. Kecamatan Pogalan lebih parah dengan tiga desa terdampak: Desa Ngulanwetan, Desa Pogalan, dan Desa Gembleb.
Di Kecamatan Durenan, Desa Sumberejo dilaporkan mengalami kekurangan air. Sedangkan di Kecamatan Gandusari, Desa Wonoanti juga terkena dampaknya.
"Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Panggul, dimana enam desa terdampak, yaitu Desa Terbis, Desa Besuki, Desa Ngrencak, Desa Karangtengah, Desa Nglebeng, dan Desa Banjar," paparnya.
Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan bertambahnya daerah yang terdampak kekeringan. Dirinya menegaskan bahwa distribusi air bersih akan terus dilakukan selama masa kekeringan ini.
BPBD akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan pasokan air bersih tetap tersedia bagi warga.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih bersabar, kami berkomitmen untuk terus mendistribusikan air bersih hingga krisis ini berlalu,” tandasnya.
Advertisement