17 Manfaat Puasa Ayyamul Biidh bagi Kesehatan dan Keutamaannya
Islam adalah agama yang memberikan banyak pilihan pahala yang bisa kita raih dengan menjalankan amalan ibadah dan diniatkan semata-mata hanya kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala.
Mulai dari yang wajib sampai yang sunnah. Mulai dari sholat, puasa, hingga berhaji. Masing-masing dari ibadah dan amalan tersebut memiliki nilai pahala yang sangat besar dan dapat meningkatkan derajat kemuliaan kita sebagai manusia di mata Allah Subhanahu Wa ta’ala. Bahkan kita tidak bisa mereka-reka berapa besar pahala yang kita dapat karena hanya Allah yang mengetahui itu secara pasti.
Artikel tausiah kali ini akan membahas tentang puasa. Khususnya manfaat puasa sunah ayyamul biidh untuk kesehatan dan keutamaannya. Namun sebelum itu kita perlu mengetahui juga manfaat yang bisa kita dapatkan dengan melakukan puasa.
Cara melakukan puasa sunnah Ayyamul biidh sama dengan puasa-puasa lain pada umumnya yakni dengan cara menahan diri dari pembatal-pembatal puasa seperti makan, minum, dan hawa nafsu lainnya yang dilakukan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan diniatkan berpuasa sebagai ibadah yang hanya kepada Allah subhanahu Wa ta’ala.
Hanya saja yang membedakan puasa ayyamul biidh dengan puasa lainnya adalah puasa ini dilakukan secara rutin pada hari-hari putih yakni saat rembulan tengah bersinar dengan terangnya (ayyamul biidh). Puasa ini dilakukan pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas pada setiap bulan hijriyyah.
Setiap amalan ibadah yang kita lakukan memiliki keutamaan dan manfaatnya masing-masing. Namun secara umum setiap ibadah yang kita lakukan memiliki manfaat yang sangat lengkap untuk fisik dan psikis kita, antara lain :
1. Detoksifikasi tubuh
Selama berpuasa tubuh kita akan melakukan detoksifikasi atau proses pembuangan racun yang dikeluarkan dari dalam tubuh melalui keringat, urin, atau saat buang air besar. Dengan terbuangnya racun-racun dalam tubuh kita tentu akan menyehatkan tubuh.
2. Mengurangi lemak
Selain memproses detoksifikasi dalam tubuh, berpuasa juga dapat mengurangi kadar lemak dalam tubuh kita. Karena dengan berpuasa, energy dalam tubuh kita dihasilkan oleh pembakaran sisa glukosa dalam tubuh. Kemudian jika glukosa tersebut telah habis maka tubuh akan menggantinya dengan lemak yang tersimpan dalam otot tubuh. Proses pembakaran lemak ini juga menghasilkan energy bagi tubuh jadi tidak perlu khawatir lemas saat berpuasa karena energi tetap terproduksi dari pembakaran lemak dan glukosa tersebut. Jadi selain mendapat pahala, puasa juga dapat bermanfaat untuk proses diet yang efektif untuk menurunkan berat badan di tubuh.
3. Meningkatkan system imunitas dalam tubuh
System imunitas atau pertahanan dalam tubuh juga bisa ditingkatkan dengan berpuasa. Namun untuk meningkatkan system imunitas dalam tubuh ini harus didukung dengan konsumsi asupan makanan yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan lainnya.
4. Menurunkan berbagai resiko penyakit dalam tubuh
Berpuasa juga dapat menurunkan berbagai resiko penyakit dalam tubuh, Seperti:
Darah tinggi, hal ini dikarenakan saat berpuasa produksi hormone dalam tubuh kita akan lebih terkontrol seperti hormone adrenalin yang menyebabkan kenaikan tekanan darah dalam tubuh.
Resiko Plak Jantung, hal ini dikarenakan asupan lemak jahat pada tubuh akan berkurang saat kita berpuasa. Dengan berkurangnya asupan lemak jahat tersebut maka jantung kita akan lebih sehat dan terhindar dari resiko plak jantung.
Resiko diabetes, saat berpuasa tubuh kita akan meningkatkan proses pemecahan glukosa sebagai modal untuk memproduksi energy dalam tubuh. Dengan pemecahan glukosa tersebut, dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh karena proses tersebut memproduksi insulin dalam tubuh sehingga kita akan lebih terhindar dari resiko diabetes.
Penyakit ginjal, hal ini dikarenakan berkurangnya konsumsi air selama berpuasa.
Serangan jantung, hal ini dikarenakan tubuh kita mengalami penurunan tingkat trigliserida (TG) hingga rata-rata 15 persen dan penurutnan kolestrol low density liporprotein (LDL) hingga 10 persen yang merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya serangan jantung.
5. Memanjangkan umur
Selama berpuasa, banyak hal-hal positif yang terjadi dalam tubuh kita seperti detoksifikasi, dan lainnya sehingga hal ini tentu akan dapat memperpanjang usia kita.
6. Mengistirahatkan saluran pencernaan dalam tubuh
Selama puasa, kita menahan lapar dan haus artinya tidak ada asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita sehingga saluran pencernaan kita bisa beristirahat dan sejenak dan dapat bekerja dengan lebih optimal setelah berbuka nanti.
7. Memperbaiki pola makan
Pola makan saat kita berpuasa lebih teratur dari pada saat kita tidak melakukan puasa. Sehingga kesehatan kita jadi lebih terjaga dan tentunya hal ini akan dapat menjaga kesehatan tubuh kita.
8. Merawat kecantikan kulit
Sel-sel dalam tubuh dapat bekerja dengan lebih maksimal karena metabolisme tubuh saat berpuasa dapat beristirahat dengan baik. Hal ini mempengaruhi kekencangan tubuh luar seperti kulit menjadi lebih kencang dan sehat.
Selain mengencangkan kulit, puasa juga dapat mencegah penuaan dini. Karena puasa dapat memperlancar dan mempercepat metabolisme dalam tubuh.
9. Mengurangi nyeri sendi dan encok
Berpuasa dapat meningkatkan kemampuan Sel penetral (pembasmi bakteri) sehingga dapat meredakan nyeri sendi dan encok pada tubuh.
10. Membantu menyembuhkan berbagai penyakit
Puasa akan dapat lebih mengefisienkan penggantian sel-sel rusak bahkan juga dapat menghentikan pertumbuhan tumor yang merugikan tubuh.
Kemudian untuk penyakit-penyakit lainnya juga dapat dibantu dengan cara berpuasa karena dengan puasa pola makan kita jadi teratur dan asupan makanan yang masuk dalam tubuh juga lebih terjaga. Sehingga proses kesembuhannya bisa jadi lebih cepat.
11. Meredakan dan menyeimbangkan kelabilan psikologis
Jika kita korelasikan puasa sunah ayyamul bidh dengan kondisi alam yang terjadi seperti bulan purnama serta dengan kondisi psikologi yang kita alami, maka akan ada sebuah alasan logis mengapa kita disunahkan untuk menjalankan puasa ayyamul bidh, yakni untuk meredakan dan menyeimbangkan kelabilan psikologis kita.
Dengan kondisi psikologis yang sensitive dan mudah meluap, setidaknya dengan melakukan puasa ayyamu bidh akan dapat menuntun kesadaran diri kita agar lebih menundukkan hawa nafsu.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Berikut akan dibahas dengan lebih detail mengenai keutamaan dari ibadah puasa Ayyamul bidh
12. Perintah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dikisahkan dalam sebuah riwayat hadits bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan secara langsung perihal ibadah puasa ayyamul bidh. Hal inilah yang menjadi salah satu keutamaan dari puasa ayyamul bidh.
Kisah tersebut di riwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah yang berkata bahwa:
Au Shooni kholiilii bitsalaatsillaa ada’uhunna hhattaa amuta shoumi tsalaatsati ayyaamin min kulli syahrin, wa sholaati dduhaa, wa naumin ‘ala witrin.
Artinya:
“Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah berwasiat tiga hal kepadaku, yaitu; agar selalu berpuasa tiga hari pada setiap bulan, selalu mengerjakan dua raka’at Dhuha, dan selalu mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits Riwayat. Al-Bukhari).
Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan wasiat untuk seluruh umatnya tentang tiga hal. Dimana tiga hal ini adalah ibadah yang sunah dan memiliki manfaat luar biasa untuk ketentraman hati bagi manusia. Yakni puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha sebanyak dua rakaat, dan shalat witir sebelum tidur.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa puasa tiga hari setiap bulan atau ayyamul bidh ini dapat membantu menundukkan hawa nafsu manusia saat terjadi fenomena alam yang membuat kondisi psikologis kita menjadi lebih sensitive.
Oleh karena itu Nabi menganjurkan puasa ayyamul bidh ini salah satunya adalah untuk meredakan emosi yang kita rasakan sehingga tetap terkontrol dan berjalan dengan baik.
Kemudian pada perintah berikutnya, yakni sholat dhuha dan witir selain dapat menenangkan jiwa juga dapat mempermudah segala urusan kita di dunia dan menjadi bekal untuk di akhirat nanti.
13. Anjuran dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Selain memerintahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga dikisahkan pernah menganjurkan puasa ayyamul bidh serta waktu pelaksanaannya.
Kisah ini diriwayatkan dalam hadis At-Tirmidzi, dari Abu Dzar radhiyallâhu yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberitahunya padanya bahwa:
Yaa abaa dzarrin idzaa shumta mina ssyahri tsalaatsata ayyaamin fashum tsalaatsa ‘asyrata wa arba’a ‘asyrata wa khomsa ‘asyrata
Artinya:
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Dalam hadits ini disebutkan tentang waktu-waktu untuk melakukan puasa ayyamul bidh. Yakni pada tangal tiga belas, empat belas dan lima belas dari bulan hijriyah.
Penentuan waktu dari puasa ayyamul bidh ini dikarenakan pada tanggal tersebut kondisi bulan sedang dalam keadaan purnama dan tengah bersinar dengan terangnya.
Pada tanggal tersebut juga terjadi fenomena alam dimana posisi bulan sangat dekat dengan bumi sehingga gaya grafitasi dalam bulan tersebut membuat ketinggian air laut menjadi pasang serta mempengaruhi kondisi psikis dari makhluk hidup yang ada di bumi menjadi lebih sensitive dan emosional. Sehingga dengan melakukan puasa ayyamul bidh diharapkan agar kondisi psikis kita bisa lebih terkontrol dan meredakan emosi dalam diri kita.
14. Dilaksanakan di pertengahan bulan Hijriah
Keutamaan tentang anjuran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap puasa ayyamul bidh ini juga diceritakan dalam hadits lain, yakni sebuah hadits yang mengisahkan tentang Musa bin Thalhah radhiyallâhu ‘anhu yang pernah mendengar percakapan antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Abu Dzar. Dimana dalam percakapan tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan jika puasa selama tiga hari dalam setiap bulan sebaiknya dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15.
Kisah ini diceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Sami’tu abaa dzarriin yaquulu: qaala rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama : “yaa abaa dzarrin, idzaa shumta mina ssyahri tsalaatsata ayyaamin fashum tsalaatsa ‘asyrata, wa arba’a ‘asyrata, wa khomsa ‘asyrata
“Saya mendengar Abu Dzar berkata: Rasululullah shallallâhu alaihi wa sallam bersabda: “wahai Abu Dzar jika engkau berpuasa 3 hari dalam setiap bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14 dan 15.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi).
Hadits ini juga dengan jelas menerangkan waktu-waktu untuk pelaksanaan puasa ayyamul bidh yang dilakukan tiga hari berturut-turut yakni pada tanggal 13, 14 dan 15.
15. Ibadah puasa ayyamul bidh sama seperti melakukan puasa setahun
Selain dari kisah dalam hadits tersebut, Abu Daud juga meriwayatkan sebuah hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering memerintahkan umat dan sahabat untuk melaksanakan puasa ayyamul bidh karena dengan melakukan puasa ini selama tiga hari berturut-turut maka pahalanya seperti melakukan ibadah puasa selama satu tahun penuh.
Karana rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – ya’murunaa an nashumal biidha tsalaatsa ‘asyrata wa khomsa ‘asyrata. Wa aqaala hunna kahay’ati ddahri.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyâmul bidh itu seperti puasa setahun.” (Hadits Riwayat Abu Daud).
16. Tauladan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Diterangkan dalam sebuah hadits bahwa puasa ayyamul bidh adalah tauladan dari ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kisah ini diketahui dari sebuah percakapan antara Mu’adzah yang bertanya kepada Aisyah tentang ibadah puasa selama tiga hari berturut-turut di setiap bulannya yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kapan saja waktu untuk melaksanakannya yang kemudian dibenarkan dan dijelaskan oleh Siti Aisyah bahwa puasa tersebut dilakukan dihari apa saja.
Kisah tersebut diriwayatkan dalam hadits Tirmidzi:
Akaana rasulullah – shollallahu ‘alaihi wa sallam – yashuumu tsalaatsata ayyaamin min kulli shahrin qalat na’am. Qultu min ayyati kaana yashuumu qalat kaana laa yubaalii min ayyati shooma.
Artinya:
“Apakah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Aku (Mu’adzah) pun lalu bertanya lagi: “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi).
17. Kebiasaan Nabi dalam berpuasa ayyamul bidh
Selain itu, ada juga sebuah hadits lain yang meriwayatkan tentang puasa sunah ayyamul bidh dari Abu Dzar yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi).
Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan dari puasa ayyamul bidh ini. Semoga artikel tausiah ini dapat menambah pengetahuan dan keimanan serta memberi manfaat positif bagi kita semua.
Semoga bermanfaat.