17 Korban Tewas dalam Aksi Demo Kasus Mahsa Amini di Iran
Korban tewas dalam aksi protes kematian seorang wanita muda Iran, Mahsa Amini, terus bertambah. Hingga Kamis, 22 September 2022, tercatat 17 orang tewas dalam demonstrasi yang berlangsung selama enam malam berturut-turut itu.
Melansir dari Tirto.id, BBC melaporkan, kerusuhan sudah menyebar ke lebih dari 20 kota besar, termasuk di ibu kota Teheran. Demo itu merenggut korban jiwa, di antaranya adalah anak laki-laki 16 tahun. Dia diduga ditembak mati saat pasukan keamanan menembak peserta demo.
Berdasarkan video yang dikutip BBC, ada pula wanita melambaikan jilbab ke udara atau membakarnya.
Diketahui sebelumnya, perempuan bernama Mahsa Amini datang ke Teheran bersama keluarganya. Dia ditangkap polisi moral karena dituduh melanggar aturan yang mengharuskan wanita memakai jilbab dan pakaian longgar.
Korban dalam aksi demo
Dilansir dari Sindonews, aksi demo yang memprotes kematian Mahsa Amini menyebabkan beberapa korban tewas. Bahkan ada belasan orang yang dinyatakan meninggal dalam aksi itu.
"Tujuh belas orang, termasuk demonstran dan polisi, telah kehilangan nyawa mereka dalam peristiwa beberapa hari terakhir," menurut laporan Reuters.
Sebelumnya, dilaporkan ada 7 pengunjuk rasa dan 4 anggota pasukan keamanan yang meninggal dalam aksi tersebut.
Respon pemerintah
Mengutip dari Sindo, Kepala Kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei telah memerintahkan tindakan cepat dalam kasus perusuh untuk "menjaga keamanan dan kedamaian warga," menurut laporan berita Tasnim.
Sementara itu, Amerika Serikat pada hari Kamis juga menjatuhkan sanksi pada polisi moral Iran, menuduh mereka melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap wanita Iran dan melanggar hak-hak pengunjuk rasa Iran yang damai.
Sebagian besar aksi protes terkonsentrasi di barat laut Iran yang berpenduduk Kurdi, tetapi telah menyebar ke ibu kota dan setidaknya 50 kota besar dan kecil, dengan polisi menggunakan kekuatan untuk membubarkan pengunjuk rasa.