17 Keutamaan Menunaikan Zakat, Lebih Baik Disegerakan
Keutamaan Menunaikan Zakat. Ibadah zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap Muslim yang mampu dan memiliki kelapangan harta. Kewajiban zakat ini ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui firmanNya dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 43:
“Dan dirikanlah shalat, serta tunaikanlah zakat, serta sujudlah kamu bersama-sama dengan orang yang sujud,” (QS Al-Baqarah [2]:43).
Secara bahasa, zakat artinya suci, berkah, dan berkembang. Sementara itu, secara istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik), sesuai kadar dan haulnya, dengan rukun dan syarat tertentu.
Zakat adalah salah satu amalan yang merupakan kewajiban bagi segenap umat islam baik laki laki maupun perempuan sebagai jalan untuk membersihkan harta yang dimilikinya agar memiliki harta dan jiwa yang lebih bersih, zakat bisa dilakukan kapan saja dan dapat dihitung jumlahnya yang menjadi kewajibannya untuk dizakatkan.
Sebab itu sebagai umat muslim wajib memahami bahwa zakat merupakan sebuah kewajiban yang jika dilakukan dapat mendatangkan kebaikan untuknya serta dapat menjadi jalan untuknya menjadi hamba yang terbaik.
Berikut 17 keutamaan menunaikan zakat yang wajib dipahami dan dijalankan oleh tiap Muslim.
1. Membersihkan Harta
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103). Zakat ialah sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, namun juga memiliki manfaat jauh lebih besar untuk pemberinya, yakni menjadi sesuatu yang bisa membersihkan harta sehingga harta yang dimiliki bisa menjadi sesuatu yang berkah dan menjadi kebaikan ketika digunakan yakni berkah harta dalam Islam.
2. Menghapus Dosa
“Shodaqoh/zakat itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat meredam api.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih). Sebagai manusia tentunya disadari atau tidak selalu melakukan kesalahan baik itu yang berhubungan dengan agama maupun yang berhubungan dengan orang lain, hal tersebut dapat dihapuskan dengan adanya zakat, zakat dapat menjadi jalan penghapus dosa sebab zakat berfungsi sebagai penyuci jiwa untuk mendapatkan jiwa tenang dalam islam.
3. Jauh dari Celaka
“Celakalah orang-orang musyrik yang mereka itu tidak menunaikan zakat.” (Fush-shilat: 5-6). Zakat menjauhkan seseorang dari celaka sebab zakat dilakukan secara langsung memberikan kebaikan untuk orang lain sehingga kebaikan tersebut akan menjadi jalan untuk kebaikan yang didapatkan oleh dirinya sendiri dan mencegah penyakit hati menurut islam.
4. Jiwa Bersih
“Tetapi Allah yang membersihkan/mensucikan siapa yang Dia kehendaki.” (An-Nisa”49). Allah akan menyucikan jiwa orang yang berzakat sebab orang tersebut telah menjalankan perintah Allah dan memberikan kebaikan untuk sesama sehingga orang tersebut akan memiliki jiwa yang bersih serta terhindar dari penyebab penyakit hati dalam islam.
5. Hidup Lebih Berkah
“Berbuatlah ihsan/kebaikan sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (Al-Qashash: 77). Jelas orang yang menunaikan zakat akan memiliki kehidupan yang lebih berkah sebab ia memiliki harta dan jiwa yang bersih sehingga ia menjalani hidup dalam keberkahan dan jauh dari segala kesusahan dan kesulitan hati dan penyebab matinya hati dalam islam.
6. Naungan di Hari Kiamat
“Setiap orang dalam naungan shodaqohnya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).Di hari kiamat nanti, harta yang dizakatkan akan menjadi penolong dan menjadi jalan kebaikan sehingga ia terlindung dari bahaya dan ketakutan serta terlindung dari segala kesusahan di hari kiamat, ia akan melewati dengan tenang karena kebaikan yang dilakukannya.
7. Jalan Kebaikan
“Tidaklah suatu kaum menolak zakat harta mereka kecuali mereka telah menolak turunnya hujan dari langit.” (HR. Ibnu Majah).Zakat yang dilakukan dengan keikhlasan semata karena Allah tidak akan tertolak dan akan menjadi jalan kebaikan yang menjadikannya penghalang dari segala keburukan, ia akan jauh dari segala celaka.
8. Mencegah Penyakit Hati
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata, menyegerakan kebaikan itu akan membebaskan dari tanggungan, menghilangkan kesulitan bagi orang yang membutuhkan, menjauhkan diri dari sikap tercela dan menunda-nunda sesuatu yang sebenarnya dapat segera ditunaikan, lebih diridhai oleh Allah dan akan menghapuskan dosa-dosa.” (Fathul Bari, 3/299).
Penyakit hati akan terhapus dengan zakat dan dosa dosa akan diampuni karena zakat adalah sumber kebaikan.
9. Teladan Rasulullah
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau sangat dermawan pada bulan Ramadhan di saat Jibril menjumpainya, dan Jibril menjumpainya setiap malam di malam-malam bulan Ramadhan sambil mengajarkan kepada beliau Al Qur’an.
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no. 6 dan Muslim, no. 2308). Zakat adalah teladan Rasulullah sebab itu sebagai umatnya harus menjalankan hal itu.
10. Jauh dari Kesusahan
Dari Ali sesungguhnya Al Abbas bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tentang penyegeraan dalam membayar zakat sebelum habis masa satu tahun, lalu Rasulullah memberikan keringanan akan hal tersebut. (HR. TirmIzi, no. 673).
Menjalankan zakat akan menjauhkan orang yang melakukannya dari kesusahan sebab ia melakukan kebaikan untuk orang lain dan menjalankan perintah Allah sehingga Allah pun akan melindunginya dan menjauhkannya dari kesusahan.
11. Ketenangan Hati
“Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya).” (QS. Al An’am: 141). Ketenangan hati akan didapatkan oleh orang yang melakukan zakat sebab ia melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah, hal itu akan memberikan kebahagiaan dan ketenangan hati tersendiri sebab apa yang menjadi hak orang lain telah ditunaikan dan dilaksanakan.
12. Jalan ke Surga
“Surga itu bagi orang yang memperbagus pembicaraannya, suka menebar salam, suka memberi makan, dan mendirikan shalat malam sedangkan manusia sedang tidur.” (HR. Tirmidzi hadits hasan shahih). Jelas bahwa salah satu jalan untuk mencapai surga adalah dengan melakukan zakat sebab zakat termasuk memberikan sesuatu kepada orang lain sehingga ia memberikan kebahagiaan dan bahagia tersebut yang akan kembali pada dirinya sendiri.
13. Hati yang Mengasihi
“Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”(HR. Muslim). Memberi zakat kepada orang lain sama seperti mengasihi orang lain sebab zakat yang diberikannya merupakan bentuk kasihnya kepada orang lain sehingga ia juga akan mendapatkan kasih sayang dari Allah.
14. Menjadi Orang yang Beruntung
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan hatinya.” (Asy-Syams:9).
Maksud dari ayat tersebut ialah orang yang membersihkan dan mensucikan hati adalah orang yang beruntung, sebab ia memiliki hati yang jauh dari penyakit dan memiliki hati yang dekat kepada Allah sehingga sepanjang hari ia memiliki hati yang tenang dan jauh dari kesusahan.
15. Bekal Kebaikan Akhirat
“Jika engkau berada di waktu sore, jangan menunggu waktu pagi dan jika engkau berada di waktu pagi, jangan menunggu waktu sore. Ambillah (kesempatan) dari waktu sehat untuk (bekal) di waktu sakitmu dan ambillah kesempatan dari waktu hidupmu untuk bekal matimu [HR. Bukhâri].
Zakat tentunya menjadi bekal untuk kehidupan akherat sebab zakat diberikan kepada orang lain dan hal itu dicatat sebagai bekal kebaikan sehingga di akhirat ia telah memiliki bekal dan memiliki kebaikan yang membawanya ke surga.
Hal ini tentu akan berbeda jika ada seseorang yang tidak menunaikan zakat, ia tidak memiliki bekal di akherat dan ia hidup dalam rezeki yang tidak berkah.
16. Baik untuk Disegerakan
Syaikh rahimahullah mengatakan : “Hendaknya mereka senantiasa menanamkan ketakwaan kepada Allah Azza wa Jalla di dalam hati mereka. Hendaklah mereka beribadah kepada Allah Azza wa Jalla dengan melaksanakan semua yang menjadikan kewajiban mereka di setiap waktu dan dimanapun juga. Karena, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan maut menjemputnya?.
Segala kebaikan tentunya wajib untuk dilaksanakan dengan segera termasuk kebaikan yang berhubungan dengan zakat sebab hal itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk membersihkan hartanya, zakat menjadi jalan untuk seseorang memiliki kebaikan dan keikhlasan jika dilakukan dengan segera dan dilakukan dengan ikhlas dengan niat semata hanya karena Allah dan untuk menjalankan perintah agama.
Zakat tak perlu ditunda misalnya menunggu bulan atau hari yang menurutnya baik sebab zakat ialah kebaikan yang baik untuk dilakukan dalam bulan atau hari apapun dan akan jauh lebih baik jika segera menjadikannya bermanfaat untuk orang lain sehingga kebaikan dan manfaatnya segera tersampaikan kepada orang lain pula.
17. Meninggal dalam Keadaan Baik
Dari Anas Radliyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda,” Zakat itu dapat meredam murka Allah dan mencegah mati jelek.” (HR. Tirmidzi). Orang tentunya akan meninggal dunia sesuai dengan kebiasaan yang dilakukannya, misalnya ialah seseorang yang sering berbuat keburukan maka ia akan meninggal dengan cara yang sama karena hal itu sudah menjadi sesuatu yang mendalam dalam hatinya dan menjadi sesuatu yang disenanginya sehingga umat muslim dianjurkan untuk terbiasa melakukan kebaikan agar meninggal dalam kebaikan pula.
Hal itu pula yang berhubungan dengan zakat, zakat ialah perbuatan yang baik yang ia selalu berada dalam doa serta dalam amalan yang sholeh, hal itu tentunya akan menjadi jalan untuknya untuk nantinya ia meninggal dalam keadaan baik dan dalam keadaan yang beramal sholeh, namun hal itu hanya diketahui oleh Allah semata, manusia hanya bisa berusaha.
Demikian artikel kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi sesuatu yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari, jangan lupa selalu membaca artikel islami agar anda selalu memiliki wawasan islami yang luas dan memiliki jalan untuk selalu berbuat kebaikan. Terima kasih sudah membaca.
Semoga bermanfaat.
Advertisement