Selain Nabi Muhammad, Gus Dur pun Kagumi Mahatma Gandhi
Islam adalah agama yang antikekerasan. Itulah pandangan KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur, intelektual yang Presiden ke-4 RI itu, menguraikan pandangan keislamannya selaras dengan tokoh India, Mahatma Gandhi.
Memang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) tokoh pertama dan utama yang dikagumi dan menjadi keteladanan hidupnya. Namun, ada tokoh-tokoh lain yang memengaruhi pandangan hidup Gus Dur.
Mereka adalah Mahatma Gandhi, Ayatullah Ruhollah Khomeini, dan Sayyid Muhammad bin Alwy al Maliki. Sehingga, sosok-sosok tersebut menjadi bagian penting dalam mengungkapkan pandangan dan pemikiran Gus Dur.
Tentang Mahatma Gandhi, ada kisah yang patut kita renungkan berikut ini:
ORANG PANDAI DAN ORANG BIJAKSANA
Ketika Mahatma Gandhi sedang belajar hukum di University College, London, ada seorang professor yang bernama Peter, yang tidak menyukai Gandhi.
Suatu hari ketika Prof. Peter sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang dan duduk di sampingnya sambil membawa makan siangnya.
Prof. Peter berkata, “Gandhi, apakah anda tidak mengerti bahwa seekor babi dengan seekor burung tidak duduk berdampingan untuk makan?”
Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal menjawab, “Jangan khawatir Prof. Saya akan segera terbang”.
Gandi pun segera beranjak ke meja lainnya. Siapa yang babi dan siapa yang burung kini menjadi jelas.
Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan dan memutuskan untuk membalas dendam.
Hari berikutnya di dalam kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi, “Gandhi, andai kamu sedang berjalan kamu menemukan sebuah tas penuh berisi uang dan satu tas penuh dengan kebijaksanaan. Mana yang kamu ambil?"
Tanpa ragu Gandhi menjawab,
“Ya uang lah ....”
Prof. Peters, tersenyum sinis & berkata, “Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan."
Gandhi menjawab: “Seseorang biasanya mengambil apa yang tidak dia punya."
Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa-apa. Dengan penuh kemarahan dia menulis kata "IDIOT" pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan ke Gandhi.
Gandhi mengambil kertas itu lalu duduk sambil berusaha keras tetap tenang.
Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang professor seraya berkata dengan sangat sopan, “Prof., Anda baru menanda tangani lembar jawaban ini tapi belum memberi nilai."
Bersikaplah tenang dan bijak apabila ada yang membenci kita. Sebab semakin dia membenci kita semakin banyak kebodohan yang akan dibuatnya.
Advertisement