162 Korban Meninggal Gempa Cianjur, Puan: Prioritaskan Korban
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah agar proses tanggap darurat gempa Cianjur dilakukan sebaik mungkin. Ia mengingatkan agar korban-korban gempa mendapat prioritas penanganan.
“Tanggap darurat harus dilakukan secara maksimal. Penanganan korban harus menjadi prioritas, baik evakuasi jenazah korban maupun perawatan terhadap korban-korban luka akibat gempa,” kata Puan, Selasa 22 November 2022
Gempa berkekuatan 5,6 M yang terjadi siang kemarin di Cianjur, Jawa Barat, telah memakan korban jiwa lebih dari 100 orang. Sebanyak 300-an orang pun mengalami luka, dan 31 lainnya dilaporkan hilang.
Hingga saat ini Tim SAR gabungan masih terus berusaha mengevakuasi korban gempa. Petugas lapangan mengalami kesulitan untuk menemukan lebih banyak jenazah akibat puing-puing rumah dan bangunan yang roboh.
Puan berharap, evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan bisa dipercepat.
“Gotong royong dari wilayah lain seperti dari daerah Jawa Tengah dan DKI Jakarta dapat membantu mempercepat proses penanganan korban gempa, termasuk potensi SAR untuk evakuasi korban dan dari kelompok relawan,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Menurut Puan, kerja sama berbagai elemen bangsa juga dapat mengoptimalkan segala proses yang dibutuhkan korban gempa. Apalagi banyak warga yang mengalami luka berat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.
“Bantuan tenaga kesehatan dari daerah lain maupun kelompok relawan juga diperlukan mengingat ada banyak korban gempa sehingga membutuhkan ekstra tenaga dan peralatan medis,” jelas Puan.
Lebih lanjut, mantan Menko PMK ini menilai kebutuhan tenaga bantuan trauma healing bagi para korban juga harus menjadi perhatian. Pasalnya, kata Puan, tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban gempa.
“Korban lainnya pun cukup banyak yang mengalami trauma akibat mengalami peristiwa memilukan. Trauma healing juga dibutuhkan untuk keluarga yang kehilangan sanak saudaranya,” tutur cucu Bung Karno tersebut.
Kepada Pemerintah, Puan mengingatkan agar penyaluran logistik kepada korban gempa dilakukan secara merata. Ia menyebut, dapur umum perlu disiapkan di titik-titik tempat berkumpulnya korban gempa.
“Siapkan dapur umum di rumah sakit, posko-posko pengungsian, dan semua daerah yang terdampak gempa. Kebutuhan makanan, susu, dan popok bagi anak-anak juga harus tersedia,” tegas Puan.
Oleh karenanya, kementerian terkait juga diminta agar mempercepat pembukaan akses jalanan yang terkena longsor akibat gempa. Dengan begitu, kata Puan, penyaluran logistik tidak terhambat.
“Semua pihak harus bahu membahu memberikan upaya terbaik dalam proses penanganan gempa Cianjur. Tentunya dukungan dari masyarakat juga sangat penting,” ujarnya.
Puan pun memastikan DPR RI mendukung pemberian bantuan dana dari Pemerintah bagi warga yang rumahnya rusak. DPR disebutnya akan mengawal pemberian bantuan sehingga semua warga mendapatkan haknya.
“Pengawasan diperlukan agar rumah yang dibangun harus berkonstruksi tahan gempa sehingga warga akan lebih aman tinggal di rumahnya,” kata Puan.
Rumah Anti Gempa
Melihat risiko itu, Jokowi meminta agar rumah-rumah yang rusak akibat gempa wajib dibangun lagi menggunakan standar bangunan anti gempa.
Pemerintah akan membantu masyarakat yang rumahnya rusak dengan jumlah kompensasi bervariasi. Bagi rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta. Sementara rusak sedang sebesar Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
"Rumah-rumah yang kena gempa ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan anti gempa oleh Menteri PUPR. Jadi rumah anti gempa," kata Jokowi.
Akibat gempa ini, dilaporkan ada 3.257 unit rumah rusak, 92 orang luka-luka, dan 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik.
Soal korban jiwa, BNPB melaporkan ada 103 korban jiwa. Sementara BPBD Cianjur melaporkan ada 162 korban jiwa. Bupati Cianjur Herman Suherman menetapkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari hingga 20 Desember 2022.
Advertisement