16 Reaktif, Satu Bergejala Covid, Disbudpar Surabaya Lockdown
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menutup selama dua pekan, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, mulai hari ini, Senin, 8 Juni 2020. Penutupan ini dikarenakan, ada salah satu pegawai yang mengalami gejala Covid-19.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, bahwa memang ada salah satu pegawai Disbudpar yang mengeluhkan gejala Covid-19. Namun, sebelumnya yang bersangkutan sudah menjalani rapid tes dan hasilnya non reaktif.
“Jadi ada staf Disbupar yang waktu rapid test itu non reaktif. Nah setelah itu, ternyata satu minggu setelahnya dia mengalami sakit flu, batuk. Terus kemudian dia demam,” kata Febri, ketika dikonfirmasi, Senin, 8 Juni 2020.
Karyawan tersebut, hari ini baru saja memeriksakan diri ke rumah sakit, guna melakukan test swab. Maka dari itu, kata Febri, penderita masih belum dapat dipastikan, terkonfirmasi atau tidaknya.
“Dia ada inisiatif untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Setelah dites laboratorium juga difoto semuanya itu ada gejala-gejala. Hari ini baru di tes lagi. Jadi belum diketahui apakah dia positif atau negatif, ya kan karena mengarah ke Covid-19 seperti itu,” ucapnya.
Alasan lain pemkot menutup kantor yang berada di Mall Siola tersebut, ialah adanya pegawai lain yang mengaku jika salah seorang keluarganya meninggal karena Covid-19.
“Jadi ada keluarga staf lagi, yang di Disbudpar ini meninggal karena Covid-19, seperti itu. Sehingga diputuskan untuk lockdown, nantinya seluruh staf ini akan diperiksa,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelum benar-benar melakukan penutupan, Pemkot Surabaya juga telah melakukan rapid test kepada seluruh karyawan Disbudpar. Hasilnya 16 orang reaktif dan hasil test swab-nya masih menunggu hingga sekarang.
“Iya ini kemarin sudah dilakukan rapid test dan memang ada sekitar 16 orang yg reaktif. Nah ini masih nunggu juga hasilnya, untuk swab selanjutnya. Nanti masih nunggu dari teman-teman Dinas Kesehatan (Dinkes), bagaimana (hasil) tracing-nya, nanti kita update,” tutup Febri.
Advertisement