16 Besar Liga 3 Ricuh, Komite Wasit Terjunkan Wasit Liga 2
Komite Wasit Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menurunkan wasit-wasit terbaik, untuk memimpin pertandingan di babak 16 besar Liga 3 Nasional. Laga ini berlangsung di Sidoarjo dan Gresik, sejak 7 Maret 2022.
Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh UB mengaku, untuk mendukung agar Liga 3 Nasional berjalan baik, ia menurunkan wasit-wasit yang bertugas di Liga 2. Wasit Liga 2 ini sengaja ditugaskan karena berkaca pada jalannya Liga 3 Nasional kepemimpinan wasit sangat tidak memuaskan.
"Saat ini sekitar 70 persen wasit Liga 2 kita tugaskan di Liga 3 Nasional. Agar jalannya lebih profesional karena kan lebih berpengalaman, terutama di pertandingan krusial seperti sekarang sudah babak 16 besar," kata Riyadh, Senin 7 Maret 2022.
Pada kenyataannya, laga pembuka babak 16 besar Liga 3 Nasional langsung berjalan ricuh. Dua pertandingan menjadi sorotan antara Deltras Sidoarjo melawan PS Palembang dan laga Farmel FC melawan Persikota Tangerang.
"Ternyata masih ada satu dua yang perlu dievaluasi bahwa kepemimpinannya tidak memuaskan," imbuhnya.
Hanya saja, hingga saat ini ia belum mendapat laporan secara langsung. Sebab, laporan dilakukan wasit kepada match commissioner yang disampaikan ke Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang akan menjatuhkan sanksi apabila ada kesalahan.
Selain itu, terkait isu adanya pesanan wasit yang dilakukan salah satu tim. Riyadh menegaskan tidak bisa karena pengawas wasit dan wasit ditugaskan oleh Komite Wasit.
Pertandingan babak 16 besar Liga 3 Nasional yang dibuka Minggu, 6 Maret 2022 berlangsung panas hingga berakhir ricuh.
Ada dua pertandingan yang berakhir dengan ricuh, yaitu pertandingan Grup AA antara Deltras Sidoarjo yang menang 1-0 atas PS Palembang di Stadion Joko Samudro Gresik. Kemudian, laga Grup BB antara Farmel FC yang menang 3-0 atas Persikota Tangerang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Pertama, kericuhan di pertandingan Deltras melawan PS Palembang terjadi karena saling ledek yang terjadi saat pertandingan. Walau begitu, pertandingan berjalan tuntas hingga akhir pertandingan.
Namun, pasca peluit panjang dibunyikan, pemain PS Palembang masih saling ledek dengan pemain Deltras, termasuk melakukan protes keras kepada wasit. Pemain PS Palembang saat itu langsung memburu wasit sampai ke ruang ganti karena tidak terima dengan kepemimpinan wasit.
Sedangkan, laga Farmel FC melawan Persikota berjalan panas sejak awal. Persikota selalu melancarkan protes atas keputusan wasit yang dianggap tidak tepat. Misal memutuskan offside pemain Persikota yang sejatinya bergerak belum melewati lawan, kemudian memberikan hadiah penalti kepada Farmel FC yang dianggap tidak terjadi pelanggaran di kotak penalti, serta permainan keras antar pemain kedua tim. Termasuk memberikan kartu merah kepada Pelatih Persikota akibat protes keras kepada wasit di pertengahan babak pertama.
Panasnya tensi di lapangan membuat tim keamanan gabungan TNI dan Polri harus turun tangan karena pemain dan beberapa suporter turun ke lapangan yang membuat kericuhan.
Wasit yang memimpin sesuai regulasi kemudian meminta kedua tim untuk ke masing-masing bench. Kemudian wasit memanggil kapten kedua tim. Karena pemain saling berantem diikuti pemain di bench, lalu penonton ikut turun akhirnya panpel mengambil inisiatif untuk mencegah insiden besar dengan mengembalikan kedua tim ke ruang ganti.
"Kemudian, kami melakukan emergency meeting dari wasit, match commissioner, panpel. Mereka (Persikota) protes wasit sangat berpihak. Kemudian ditanya wasit apa siap melanjutkan ternyata menyanggupi," kata salah satu tim ad hoc pandis babak 16 Besar Liga 3 Nasional, Samiadji Makin Rahmat.