16.659 Napi di Jatim Dapat Remisi Kemerdekaan, 522 Langsung Bebas
Memperingati hari Kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia, 16.659 orang narapidana di Jatim mendapatkan remisi umum. Dari jumlah itu, 522 orang di antaranya dinyatakan langsung bebas.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji menjelaskan, 16.659 narapidana yang mendapatkan remisi itu tersebar di 39 lapas dan rutan di seluruh Jatim. Besaran remisi yang diberikan bervariasi. Paling singkat satu bulan sedangkan paling lama enam bulan."Tergantung lamanya seorang narapidana menjalani masa hukuman," ujar Zaeroji, Rabu, 17 Agustus 2022.
Zaeroji menjelaskan, untuk mendapatkan remisi, ada syarat-syarat umum dan khusus yang harus dipenuhi narapidana (Napi). Misalnya, berkelakuan baik dan aktif mengikuti pembinaan serta memenuhi syarat-syarat lain sesuai aturan perundang-undangan. "Jadi remisi yang diberikan sudah diukur dan melalui pertimbangan yang matang," imbuhnya.
522 Napi yang langsung bebas di dominasi oleh napi umum. Dengan rincian 347 orang narapidana umum, 174 narapidana kasus narkotika dan satu narapidana tindak pidana korupsi.
Pemberian remisi umum digelar secara simbolis di Aula MD Arifin, Lapas Kelas 1 Surabaya yang berlokasi di Porong. Dipimpin langsung Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji dan Asisten I Sekdaprov Jatim Benny Sampirwanto.
Melalui pemberian remisi, bisa menghemat anggaran negara sebanyak Rp 28.4 miliar. Mengingat biaya bahan makanan untuk narapidana ditanggung oleh negara. Di Provinsi Jawa Timur, setiap hari seorang napi berhak mendapatkan anggaran untuk bahan makanan sebesar Rp 20 ribu.
"Jika dikalikan jumlah narapidana yang mendapatkan remisi dan besaran remisi yang didapatkan, maka penghematan negara mencapai sekitar Rp 28,4 miliar," beber Zaeroji.
Sementara itu, Asisten I Sekdaprov Jatim Benny Sampirwanto mengatakan, pemerintah akan selalu mendukung pemberian remisi melalui pembinaan dan perhatian.
"Melalui pembinaan bisa menjadi bekal agar menjadi lebih baik ketika bebas nanti. Pembinaan dilakukan bukan hanya dari pemerintah tapi juga dari masyarakat. Karena semua manusia pasti ada sisi baik dan buruknya," pungkasnya.