154 Kelurahan di Surabaya Bisa Terima Pendaftaran JKS
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat yang tercover dalam Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) untuk menjamin kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Surabaya.
Inovasi baru ini penerapan aplikasi Edabu BPJS Kesehatan kepada petugas di kelurahan agar dapat memudahkan masyarakat melakukan pendaftaran dan input data warga yang belum tercover. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya terus menggencarkan sosialisasi kepada petugas di kelurahan.
Sosialisasi ini dirasa penting, karena aplikasi ini masih baru sehingga petugas harus beradaptasi dengan sistem yang ada. Apalagi, data yang diinput pasti banyak.
“Jadi mulai dari awal, lalu untuk yang terlibat dalam sosialisasi itu adalah kepala puskesmas, petugas IT, bidan dan kelurahan yang mendampingi ibu hamil sampai dengan melahirkan juga kita libatkan,” kata Kadinkes Surabaya Febria Rachmnita, Kamis 29 April 2021.
Dengan ini, kata wanita yang akrab disapa Feny itu menjelaskan, akan memudahkan masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi kepesertaan JKS. Cukup dengan mendatangi kantor kelurahan terdekat, warga bisa langsung mendaftar dengan membawa persyaratan berupa KTP. Apabila sewaktu-waktu warga sakit, maka tinggal membawa KTP untuk berobat ke puskesmas terdekat yang ada di Surabaya.
“Monggo bapak-ibu, jangan sampai nunggu sakit baru mendaftar. Cukup dengan membawa KTP saja. Kami berharap warga segera mendaftar. semakin cepat lebih baik,” ungkap Feny.
Feny menilai, antusias masyarakat memanfaatkan JKS dinilai luar biasa. Sejak launchingnya program tersebut per 1 April- 28 April, warga yang telah mendaftarkan mencapai 892 orang.
“Alhamdulillah satu bulan. Dari angka 892 meruapakan gabungan pendaftar dari rumah sakit maupun kelurahan dan angka ini masih terus bertambah tiap jamnya,” paparnya.
Oleh karena itu, Feny berharap, ke depan semakin banyak lagi warga Surabaya yang memanfaatkan layanan JKS. Sehingga, seluruh masyarakat tidak perlu pusing keluar biaya saat sakit atau gratis karena ditanggung Pemkot Surabaya.