151 Pelajar Indonesia ke China, Fakta Tiga Tahun Dampak COVID-19
Kedatangan pelajar Indonesia gelombang pertama untuk melanjutkan pendidikan secara tatap mendapat sambutan baik Pemerintah China. Kali ini, setelah mereka terdampak pandemi COVID-19 dalam waktu hampir tiga tahun terakhir.
"Informasi dari Departemen Asia Kementerian Luar Negeri China, saat ini sedang dalam proses komunikasi internal pemerintah China," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yaya Sutarya, dikutip Selasa 6 September 2022.
Ia menyebutkan gelombang pertama yang bakal diberangkatkan dari Jakarta menuju Guangzhou tersebut terdiri dari 151 pelajar dari Indonesia.
Para pelajar tersebut akan menggunakan pesawat milik maskapai Citilink dari Jakarta pada Rabu 7 September 2022 dan tiba di Guangzhou pada hari yang sama.
Mendarat di Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Semula pesawat akan mendarat di Kota Chengdu.
Namun karena ibu kota Provinsi Sichuan itu sedang menghadapi lonjakan terbaru COVID-19, lokasi pendaratan Citilink berpindah ke Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Terkait rencana kedatangan para pelajar Indonesia tersebut, lanjut Yaya, Konsulat Jenderal RI di Guangzhou telah berkoordinasi dengan Kantor Urusan Luar Negeri (FAO) Provinsi Guangdong.
"Koordinasi itu terkait dengan tempat karantina para pelajar kita sebelum menuju kota-kota lain di China yang menjadi tujuan studi mereka," ucapnya, seperti dilansir Antara.
Otoritas kesehatan di China mewajibkan karantina terpadu selama tujuh hari di kota kedatangan sebelum melanjutkan perjalanan ke kota tujuan masing-masing.
China juga masih mempersyaratkan vaksin penguat dan dua kali tes PCR sebelum keberangkatan.