1.506 Warga Rapid Test Massal di Terminal Keputih, BIN Kewalahan
Badan Intelejen Negara (BIN) dan Pemkot Surabaya menggelar tes swab dan rapid test massal di Terminal Keputih Surabaya. Sejak Kamis kemarin sampai siang hari ini, sebanyak 1.506 warga kota Surabaya telah memanfaatkan layanan gratis yang diperbantukan oleh pemerintah pusat.
Membludaknya peserta rapid test massal di Keputih kali ini membuat BIN harus bekerja secara ekstra. Puluhan nakes diterjunkan dengan ditambah nakes-nakes dari Pemerintah kota Surabaya."Kalau yang di Keputih kira-kira ada 24 orang," tutur Sri Wulandari, Kepala Klinik BIN, ditemui di lokasi Terminal Keputih Surabaya, Jumat 5 Juni 2020.
Dari 24 tenaga khusus yang dikerahkan oleh BIN, delapan hingga 10 nakes berjaga di setiap loket yang telah disediakan untuk melakukan rapid test. Kemudian dua di antaranya bertugas melakukan swab dan dua lagi bertugas di mobil laboratorium PCR.
"Kalo dari BIN khusus yang ngambil swab dan yang PCR, dari BIN semua," tambahnya.
Bahkan, BIN mengaku kewalahan karena saking banyaknya peserta rapid test massal dari hari kemarin, yang belum tertangani hasil labnya. "Jadi dari kemarinnya ini kan masih banyak sampel-sampel yang kami kerjakan," katanya.
Selain itu, BIN juga menyediakan data secara real time terkait peserta rapid test, pasien reaktif dan pasien yang mengikuti swab. Untuk hasil Swab, Wulan menyebut jika informasi itu sudah di luar kuasanya sebagai penyelenggara. "Tidak, kami infokan ke Dinkes. Nanti Dinkes yang infokan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rapid test massal di Terminal Keputih, Surabaya memasuki hari terakhir sejak pertama kali dilakukan pada Kamis, 4 Juni 2020. Rapid test massal yang dilakukan BIN dan Pemkot Surabaya sendiri, berlangsung sejak 31 Mei 2020.