1.500 ASN di Kabupaten Malang Jalani Skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar Skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (TPM) di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kegiatan ini menyasar tak kurang dari 1.500 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Para ASN itu bisa berkonsultasi dengan para petugas dari Dinkes mengenai kesehatannya. Jika ditemukan tanda-tanda PTM, mereka akan diarahkan ke meja pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalaian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1.264. Selain itu, skrining ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60.
"Kami libatkan ASN, mencapai 1.500-an peserta, karena biasanya mereka terlalu sibuk, sehingga kadang gak merasa dirinya sakit. Karena tiap hari bekerja, gak ada waktu ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Biasanya mereka baru ke rumah sakit ketika sudah dalam keadaan sakit," kata Tri, Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurut data dari Dinkes Kabupaten Malang, dari 10 orang, tiga di antaranya yang mengetahui dirinya punya PTM. Hanya satu di antara tiga orang itu yang akhirnya mendapatkan pengobatan.
"Makanya, kami ingin mengakomodir teman-teman ASN yang bekerja di lingkungan Kabupaten Malang, agar lebih dekat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Harapannya, ASN yang bermasalah bisa kita temukan segera, kita rujuk untuk penanganan selanjutnya," imbuhnya.
Skrining kesehatan ini rencananya digelar di tiga tempat berbeda selama tiga hari. Setelah hari ini di Pendopo Kabupaten Malang, kegiatan serupa digelar di Pendopo Dinas Pendidikan Kabupaten Malang pada 31 Oktober, dan di Pendopo Agung Kabupaten Malang (di Kota Malang) pada 5 November.
"Kegiatan semacam ini Insya Allah akan secara rutin kami gelar setiap satu tahun sekali, karena minimal cek kesehatan itu memang satu tahun sekali," tandasnya.
Terpisah, Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyambut baik adanya skrining kesehatan oleh Dinkes Kabupaten Malang terhadap ASN ini. Menurutnya, kegiatan tersebut demi mendukung kelancaran tugas para ASN itu sendiri.
"Jika teman-teman ASN ini sehat maka bisa melaksanakan kewajibannya sehari-hari dengan baik. Kalau banyak yang sakit maka pemerintahanan akan terganggu. Fungsi kami ini kan pelayanan publik, jadi harus sehat dulu dong," kata Didik.
Menurutnya, jika ada ASN yang terindikasi terkena TPM, maka bisa memaksimalkan fasilitas jaminan kesehatan alias BPJS yang sudah dimiliki masing-masing. Menurutnya, ketersiediaaan rumah sakit di Kabupaten Malang sudah terpenuhi.
"Bagi yang di selatan bisa ke RS Kanjuruhan, yang di utara ke RS Lawang, yang di barat ke RS Ngantang," terang politisi PDI Perjuangan tersebut.
Bersama Dinkes, Pemkab Malang pun tak henti-hentinya mengingatkan pentingnya kesehatan di kalangan ASN. Sosialisasi terus digalakkan agar para ASN terhindar dari segala macam penyakit.
"Sosialisasi dengan kegiatan tertentu yang disiapkan, misal dengan pemberian vitamin, melallui seluruh Dinas di Kabupaten Malang. Masing-masing Dinas sudah kami komunikasikan, kita checkup kesehatan dulu dalam kegiatan yang digelar Dinkes ini," tandasnya.