150 Ton Beras Impor Akan Masuk Via Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Sepanjang 2024
Banyuwangi kembali kedatangan beras impor. Untuk tahun 2024 ini total beras impor yang akan masuk Banyuwangi mencapai 150 ribu ton. Ratusan ribu ton beras itu sebagian akan menjadi stok Banyuwangi. Dan sebagian lagi untuk didistribusikan ke wilayah defisit beras.
Beras tersebut dikirim melalui Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Beras tersebut berasal dari beberapa negara. Mulai dari Vietnam, Thailand, hingga Pakistan. Beras tersebut masuk secara bertahap mulai Januari hingga akhir tahun 2024. "Itu total untuk 2024, kedatangannya nanti akan bertahap," jelas Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Dwiana Puspita, Minggu, 23 Juni 2024.
Dijelaskannya, beras impor tersebut telah masuk ke Banyuwangi via Pelabuhan. Proses bongkar beras impor ini hingga saat ini masih berlangsung. Untuk akhir Mei hingga Juni ini, ada empat kapal. Masing-masing 6 ribu ton, setelah itu 15 ribu ton, dan nanti setelahnya 7 ribu ton "Begitu yang saat ini selesai, kapal berikutnya sudah siap untuk bongkar," bebernya.
Lebih jauh dijelaskan, beras impor yang masuk ke Banyuwangi berasal dari beberapa negara. Mulai dari Vietnam, Thailand, hingga Pakistan. Kedatangan beras dari Pakistan ke Banyuwangi menurutnya batu kali pertama. Sebelumnya, kebanyakan beras impor yang dikirim ke Pelabuhan Tanjungwangi hanya berasal dari Thailand dan Vietnam. "Untuk Banyuwangi, mungkin beras impor dari Pakistan ini yang pertama. Tapi untuk pelabuhan lain, sudah sering datang beras impor dari negara tersebut," katanya.
Dwiana menjelaskan, 150 ribu ton beras yang masuk ke Banyuwangi via Pelabuhan Tanjungwangi didasarkan persetujuan impor yang dikeluarkan Menteri Perdagangan. Namun menurutnya, jumlah beras impor yang akan masuk mungkin saja berbeda dengan jumlah yang ditentukan dalam persetujuan Kemendag. Hal tersebut akan ditentukan oleh kondisi riil di lapangan. Beras-beras impor yang datang ke Banyuwangi, lanjutnya, sebagian diperuntukkan untuk menyuplai daerah defisit beras. "Daerah defisit yang dimaksud antara lain Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat," ujarnya.
Advertisement