150 Lansia di Kota Malang Telantar, Begini Antisipasinya
Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengatakan setidaknya saat ini terdapat 600 orang lanjut usia (lansia) di Kota Malang. Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 150 lansia yang telantar.
Sri mengaku para lansia yang telantar tersebut mayoritas akibat faktor ekonomi. Tak hanya itu, penyebabnya juga karena faktor ketidakpedulian dari keluarga.
“Di masing-masing kecamatan ada para lansia seperti itu. Kadang ada anaknya yang sudah malu. Seperti cerita Malin Kundang. Ada juga yang mampu tapi ditelantarkan,” katanya, Rabu 2 Januari 2018.
Wanita yang akrab disapa Yuyun ini menambahkan, untuk menanggulangi lansia yang telantar, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kini telah mendirikan fasilitas khusus. Yakni berupa Pondok Lansia.
"Saat ini kami akan melengkapi fasilitas pondok lansia itu. Selain itu, kami juga tengah mendata dan melakukan asesmen terhadap calon penghuni di pondok lansia," ujarnya.
Diharapkan, dengan adanya pondok lansia ini para lansia produktif bisa betah tinggal. Pasalnya, akan ada teman bercerita dan berbincang bagi para lansia untuk menghindari stress.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kini memiliki fasilitas khusus bagi warganya yang telah lanjut usia (lansia). Yakni berupa Pondok Lansia.
Pondok Lansia ini berlokasi di Jalan Sunan Muria, Nomor 2, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Pondok ini berkapasitas 12 orang.
“Pondok lansia ini diperuntukkan bagi lansia potensial,” kata Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Rabu 2 Januari 2018.
Edi menjelaskan, lansia yang masih potensial tersebut maksudnya adalah lansia yang masih produktif dan sehat secara mental serta jasmani.
“Lansia yang ditampung di sini bisa dari yang telantar. Atau karena memang banyak yang tidak diperhatikan keluarganya serta temuan Dinsos Kota Malang,” urainya.