15 Ribu Balita di Surabaya Alami Diare, Ini Upayanya
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Januari-Juli 2023 ada 15.896 balita di Surabaya mengalami diare. Sebagai langkah antisipasi, Dinkes melakukan penyuntikan imunisasi rotavirus.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, imunisasi itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kasus diare balita akibat rotavirus.
Rotavirus ini vitus penyebab kematian bayi tertinggi kedua di Indonesia. Imunisasi rotavirus menyasar bayi yang menginjak usia dua hingga enam bulan.
"Pelaksanaan rotavirus di Surabaya dilakukan sejak awal bulan Agustus 2023 lalu. Program ini merupakan rangkaian program Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) Nasional sehingga agenda pelaksanaannya akan berkelanjutan,” jelas Nanik dikonfirmasi, Senin, 21 Agustus 2023.
Selain itu, imunisasi rotavirus dilakukan berdasarkan SE dari Dirjen P2P Kemenkes RI tentang Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus Secara Nasional.
"Layanan imunisasi ini dilakukan di pos pelayanan terpadu (posyandu) dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) hingga door to door," paparnya.
Kata Nanik, pemberian vaksin ini diberikan secara oral, yakni diteteskan melalui mulut sebanyak tiga kali dengan jarak pemberian antar vaksin minimal 28 hari.
"Kami juga akan melakukan evaluasi berkala mengenai pemberian imunisasi tersebut," imbuhnya.
Ia menghimbau, bagi warga Surabaya yang memiliki bayi berusia minimal dua bulan untuk segera mendatangi posyandu atau fasyankes terdekat.
"Masyarakat yang memiliki bayi berusia minimal dua bulan dengan kelahiran per tanggal 16 Mei 2023, segera penuhi hak anak dengan mengakses layanan imunisasi,” pungkasnya.