15 Peserta Difabel Ikuti UTBK di Unair dan ITS
Sebanyak 15 penyandang difabel ikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Mereka tersebar di Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dengan rincian 10 orang mengikuti UTBK di ITS dan lima lainnnya menjalani UTBK di Unair.
Direktur Pendidikan ITS, Siti Machmudah mengungkapkan, dari 10 peserta difabel yang mengikuti UTBK di ITS satu di antaranya penyandang tuna runggu, dan sembilan lainnya memakai kursi roda.
Untuk fasiilitas, Machmudah mengatakan, dari panitia hanya memfasilitasi kursi roda saja. Pengawas ruangan UTBK juga ditambah menjadi dua orang pada ruangan yang ada peserta difabelnya.
"Kalau tuna rungu kami tidak menyiapkan. Untungnya tesnya tidak menggunakan suara, cuman kan kita tidak bisa komunikasi saja," kata Siti Machmudah.
Sementara di Unair, dari lima peserta difabel, ada satu penyandang tuna netra dan empat lainnya memakai kursi roda.
"Yang terdaftar (di Unair) sebenarnya sembilan, tapi yang empat ada kesalahan waktu mengisi form. Yang form untuk difabel dicentang, jadi mereka terdaftar difabel tapi sebenarnya tidak," kata ketua UTBK Unair, Junaidi Khotib.
Junaidi menjelaskan, Unair menyediakan fasilitas untuk peserta difabel khususnya bagi penyandang tuna netra. Maka itu, peserta difabel yang mengikuti tes di Unair mendapat alat yang berbeda dari peserta lainnya.
"Untuk tuna netra digunakan aplikasi software screen reader dan alat riglet braille untuk memudahkan mereka saat mengikuti UTBK," imbuhnya.
Lanjutnya, Unair juga memiliki gedung yang mempunyai fasilitas untuk difabel. Seperti kamar mandi untuk difabel dan lain sebagainya.
"Kami sudah siapkan dari jauh hari untuk fasilitas bagi difabel," tutup Junaidi.