15 Pesan Gus Dur Agar Tak Mudah Marah selama Ramadhan
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah presiden ke-4 Indonesia sekaligus dikenal sebagai ulama dari NU. Selain terkenal dengan pandangan uniknya, Gus Dur pun dikenal punya banyak petuah bijak serta selera humor yang tinggi yang bisa membuat kita tertawa sekaligus mikir di saat yang sama.
Gus Dur juga dikenal sebagai bapak pluralisme Indonesia. Pandangannya mengedepankan sikap saling menghargai dan menyayangi antarsesama manusia, tanpa dibatasi oleh agamanya apa. Pesan-pesan Gus Dur ini, bisa membuat pikiran lebih terbuka. Agar tidak sempit dan mudah terprovokasi. Supaya semangat dan tidak mudah menyerah dengan keadaan.
1. Selemah apakah kita sebagai muslim sampai mengharuskan orang lain untuk ikut tidak makan hanya karena kita sedang berpuasa?
2. Urusan agama adalah urusan personal kita dengan Tuhan. Urusan suku, adalah urusan kita dengan keluarga. Namun kita juga punya tanggung jawab sebagai manusia.
3. Atas nama membela Tuhan, orang menghancurkan orang lain tanpa belas kasihan. Namun apakah itu tidak justru berarti mengerdilkan kuasa Tuhan dengan menganggapnya lemah dan perlu dibela?
4. Terkadang kenyataan memang menipu. Apa yang terlihat mustahil belum tentu benar-benar tidak mungkin. Hanya kamu berani melampauinya atau tidak.
5. Sederhana saja, seperti materi kewarganegaraan yang kita dapatkan di sekolah dasar: bila kita tidak mau hak kita dilanggar, maka jangan melangagr hak orang lain. Sebab sebebas apapun juga, kebebasan kita tetap dibatasi oleh kebebasan orang lain.
"Meski pemerintahan Gus Dur sebagai presiden Indonesia tidak lama, namun Gus Dur memberikan banyak tinggalan nasihat yang bisa kita gunakan sebagai modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Cara Gus Dur melontarkan humor-humor segar barangkali bisa menjadi alternatif kita untuk menghadapi kenyataan. Hidup memang terkadang terasa sulit."
6. Atas semua yang gagal, atas semua yang berjalan tak sesuai rencana, kamu hanya punya pilihan untuk melangkah ke depan. Terlalu lama menyesali keadaan tak akan memberimu apa-apa.
7. Mengakui perbedaan dan memeliharanya tidak membuat orang atau bangsa menjadi lemah. Sikap lapang dada menerima perbedaan dan ketidaksetujuan, justru membuktikan kita adalah sosok atau bangsa yang kuat.
8. Sama seperti ketika karyamu dicaci maki, sebagai kreator bukankah kamu sakit hati? Menghina dan menistakan manusia sama seperti menghina dan menistakan Tuhan, sebagai penciptanya.
9. Hidup memang sudah berat, dan tak semua acara lawak bisa menghibur diri. Karena itu, kita harus pandai-pandai menghibur diri sendiri. Maka, tertawa saja!
10. Fungsi negara adalah sebagai pelindung rakyatnya. Tak boleh dibatasi oleh warna kulit, bahasa ibu, atau bahkan siapa Tuhannya. Di sebuah negara, seharusnya semua orang punya hak yang sama.
11. Perang dan konflik yang berkepanjangan adalah salah satu efek dari keegoisan manusia. Terpaku pada kepentingan masing-masing hingga lupa bahwa kita sama-sama manusia.
12. Agama membawa pesan-pesan damai. Fungsinya bukan untuk mengkafirkan atau memerangi orang lain, melainkan untuk menyadarkan manusia bahwa dirinya adalah bagian dari ciptaan Tuhan.
13. Mengetahui dan mengerti adalah dua hal yang berbeda. Mengetahui belum tentu mengerti, sedang yang mengerti sudah pasti mengetahui.
14. Hidup manusia memang sudah ditentukan jangka waktunya, namun diri sendirilah yang bisa menuliskan sejarah hidup itu.
15. Mengajak kita untuk tidak menyulitkan yang mudah, dan membesar-besarkan yang sepele. Santai saja.
Meski pemerintahan Gus Dur sebagai presiden Indonesia tidak lama, namun Gus Dur memberikan banyak tinggalan nasihat yang bisa kita gunakan sebagai modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Cara Gus Dur melontarkan humor-humor segar barangkali bisa menjadi alternatif kita untuk menghadapi kenyataan. Hidup memang terkadang terasa sulit.
Namun segala lika-likunya itulah yang justru menjadikannya bermakna. Bila masalah datang, ya dihadapi saja. Bila bertemu orang yang punya pandangan dan keyakinan yang berbeda, ya dihargai saja. Bila mengalami kegagalan, ya bangkit lagi saja. Gitu aja kok repot! (adi/muslimoderat)