15 Permainan Tradisional Indonesia Terancam Punah
Permainan tradisional di Indonesia mulai tergeser dengan hadirnya permainan di gadget. Padahal permainan tradisional jauh memiliki dampak yang positif dibandingkan yang ada di gadget. Permainan tradisional mengandung nilai-nilai dan filosofi kehidupan.
Selain hadirnya gadget, berkurangnya daerah terbuka untuk arena anak-anak bermain membuat mereka memilih permainan yang lebih praktis seperti mobile legends. Selain game online, aplikasi yang menarik seperti TikTok menjadi langganan anak-anak.
Untuk mengenang permainan tradisional Indonesia, Ngopibareng.id merangkum dalam 15 permainan yang hampir dilupakan. Berikut ini adalah daftarnya :
15 Permainan Tradisonal
Berikut ini beberapa permainan tradisional yang harus dilestarikan.
1. Gobak Sodor
Gobak sodor butuh garis kotak-kotak yang dibuat di lantai. Area itu akan dijaga oleh beberapa pemain. Umumnya permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap kelompok minimal berjumlah tiga orang. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga kotak atau daerah tersebut. Kelompok lainnya yang disebut penyerang harus mampu melewati daerah tanpa bersentuhan dengan kelompok penjaga.
Permainan ini akan semakin seru apabila penjaga berusaha untuk menangkap kelompok penyerang, sementara kelompok penyerang berusaha menghindarinya. Apabila penyerang bersentuhan dengan penjaga kotak, maka harus bergantian sebagai penjaga.
2. Lompat tali karet
Lompat tali biasa dimainkan anak perempuan. Jumlah pemain lompat tali minimal tiga orang. Tugas dua orang membentangkan dan memegang tali, sedangkan pemain lain harus melompat tanpa menyentuh tali tersebut.
Aturan dalam permainan ini yaitu dua orang pemegang tali mengatur tingginya tali setinggi lutut, setelah itu pelompat harus berhasil melewati tali tersebut. Apabila pelompat berhasil melewatinya, maka tinggi tali akan dinaikkan menjadi seperut, sedada hingga di atas kepala. Namun apabila pelompat tali gagal melewati, maka dia harus bergantian memegang tali.
3. Kelereng
Anak laki-laki biasanya gemar bermain kelereng. Aturan dalam permainan kelereng cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati, apabila beberapa kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng akan menjadi miliknya.
4. Egrang
Egrang merupakan salah satu macam permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, pasalnya menaiki egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan egrang sebaiknya berlatih menaiki egrang terlebih dahulu. Apabila seseorang telah berhasil berjalan menggunakan egrang, biasanya mereka akan melakukan lomba lari di atas egrang. Sehingga permainan ini akan terlihat semakin menarik dan seru.
5. Bola Bekel
Salah satu permainan tradisional yang digemari anak perempuan ialah bola bekel. Caranya mudah, lempar bola bekel ke atas kemudian pemain harus mengambil beberapa biji bekel. Jika gagal maka permainan berhenti. Pihak lawan yang gantian bermain.
6. Cublak-cublak suweng
Cublak-cublek suweng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang, di mana salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Kemudian pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk lalu memindahkan kerikil yang digenggamnya dan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng.
Setelah lagu cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka salah satu pemain yang memindahkan kerikil tersebut harus menyembunyikan benda tersebut. Sementara itu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang atau menyembunyikan kerikil tersebut.
7. Engklek
Para pemain engklek terlebih dulu membuat garis L, kincir angin atau berbentuk gunung. Aturan permainan engklek yaitu terlebih dahulu pemain melempar koin ke kotak yang paling dekat, kemudian pemain harus melewati petak tersebut dan tidak boleh menginjak koin yang telah dilemparnya. Setelah itu pemain kembali ke garis awal dan mengambil koin tersebut, lalu melanjutkan melempar ke kotak berikutnya.
8. Congklak
Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak.
Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.
9. Patok Lele
Permainan patok lele dimainkan oleh dua kelompok terdiri dari dua orang atau lebih. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm. Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang.
10. Ular Naga Panjang
Permainan ini pernah populer di kalangan anak-anak. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa.
Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan di pundak teman di depannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.
11. Dam-daman
Dam-daman mirip catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana. Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal.
Untuk memakan pion atau dam lawan, pemain cukup melompatinya, jika lawan satunya tidak memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan.
12. Gangsing
Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar, tapi ada 'kepalanya'. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama.
Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya.
13. Rangku Alu
Permainan rangku alu dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Biasanya dimainkan sebagai ucapan syukur dan ekspresi bahagia merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan.
Bermain rangku alu membutuhkan empat orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri.
Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal.
14. Bakiak
Permainan Bakiak merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya.
Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.
15. Gatrik
Gatrik melibatkan dua tim yang bermain menggunakan alat berupa dua buah kayu atau ranting dengan panjang berbeda. Kemampuan pemain dalam memukul potongan kayu pendek dengan kayu panjang tanpa jatuh ke tanah, menjadi faktor penentu kemenangan.
Pemain bisa mengumpulkan nilai di babak getok lele. Di babak ini, pemain lebih dulu memukul kayu pendek dan memukul menggunakan kayu panjang. Pemain dianggap menang bila sudah melewati batas nilai yang disepakati di awal permainan.
Permainan gatrik dimainkan anak berusia sekitar 8-12 tahun, dilakukan 2 sampai 5 orang. Peralatan yang diperlukan adalah bilah bambu berukuran sekitar 40 cm, lebar 2 cm, dan 2 buah bilah berukuran kecil, batu bata, dan tempat agak luas.