15 Langkah agar Dijauhi Covid-19 yang Segera Pergi
Dalam suatu kesempatan, KH Husein Muhammad memberikan pesan pendek. Ya, sangat pendek. Tapi, terasa mendalam bila direnungkan.Begini pesannya:
"Jika kau hidup di zaman di mana publik lebih bergairah mendengarkan ceramah umum, indoktrinasi atau hoax, daripada mengkaji, berdialog dan berdiskusi, maka kau sedang berada di zaman menjelang runtuh."
Di tengah hari-hari penuh galau bagi seluruh penduduk bumi karena Pandemi Covid-19, kita berkesempatan melakukan perenungan atas kondisi kemanusiaan kita saat ini. Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) telah memerintahkan kita sekalian untuk selalu berpikir dan merenung akan Keagungan-Nya.
Terkait hal itu, semestinya kita tak perlu galau dengan situasi akibat Virus Corona ini. Disertai harapan agar Pandemi Covid-19 segera berakhir, ada 15 penting agar kita dijauhi Covid-19 yang segera akan pergi.
Berikut 15 pesan penting itu:
1
Makanlah yang menyehatkan lagi halal. Jauhi makanan dan minuman haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang-binatang liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup hidup lalu dimakan?
2
Jangan lagi berpakaian minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup? Dan memang bukankah semua agama Samawi (Islam, Kristen, Yahudi) memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.
3
Jaga ucapan, makanan, dan pendengaran. Bukankah masker Covid-19 telah mendidik kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?
4
Jangan lagi ada "pergaulan bebas" tanpa batas, selingkuh dan kumpul tanpa ikatan sah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalaman pun tidak bersentuhan?
5
Jangan lagi malas ke rumah rumah Ibadah, masjid dll. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita, bagaimana sedih dan stresnya kita tanpa ada tempat memohon, berdoa, tak bisa beribadah berjamah dan shalat di masjid dalam suasan batin yang damai. Bagaimana sedihnya melepas saudara kita yang meninggal tanpa dishalatkan beramai ramai di masjid?
6
Jangan lagi pernah abaikan rumah, keluarga dengan terlalu sibuk di luar rumah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk banyak tinggal di dalam rumah bersama keluarga ?
7
Jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa. Bukankah Virus Corona yang kecil dan tak tampak mata itu telah mendidik kita, bahwa tidak ada yang mampu mencegahnya jika Covid-19 ingin datang mampir? Dan Covid-19 tidak mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa, semua dihinggapi jika abai.
8
Jangan lagi jauh dari Tuhan. Sang Maha Pencipta. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita, dalam suasana Covid-19 aktif menyebar, semua orang ketakutan dan semua orang baru mendekat berdzikir dan berdoa, memohon perlindungan Tuhan Sang Khaliq?
9
Jaga kebersihan dan ketertiban. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, dan tidak sembarangan membuang sampah?
10
Jangan lagi abai dan masa bodoh pada anugerah Allah yang melimpah tak terbatas, seperti sinar matahari, tumbuhan yang menyehatkan dll. Perbanyaklah bersyukur atas karunia gratis itu semua.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar rajin berjemur dan olah raga pada pagi hari, rajin minum jahe, sereh, kunyit, lemon dan lain-lain agar daya tahan tubuh kita lebih kuat? Tanam dan peliharalah tumbuhan yang memberi manfaat kesehatan.
11
Tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kita tidak mampu mengurus diri sendiri seorang diri, kita butuh orang lain yang meski bukan saudara seperti dokter, dan lain-lain. Kalau tidak ditolong orang, bisa mati mendadak di jalanan saat dihindari orang karena takut tertular.
12
Berimanlah, beragamalah dengan baik. Percayalah yakinilah pada hal-hal Ghaib yang tak tampak mata, seperti adanya Tuhan, ada Malaikat dan ada Jin. Jangan lagi menantang Tuhan dengan mengatakan, bagaimana percaya pada Tuhan sedang kita tidak bisa melihat Tuhan.
Bukankah Covid-19 mendidik kita bahwa meski Virus Corona tidak tampak. Tapi ada, buktinya, banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.
13
Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak kebaikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal shaleh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba tiba dan di mana saja.
14
Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur.
Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba.
Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka, husnudhan, ikhlas dan tawalkal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujar kebencian, fitnah dan kekerasan, Narkoba dan penyimpangan seksual.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa Virus Corona mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya lemah?
15
Perkuat Silaturrahim. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa adanya keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa minggu ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih?
Sungguh pelajaran yang luar biasa dari Virus Corona.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari semua musibah dan penyakit. Dan wabah Covid-19 cepat berlalu. Amin ya rabbal alamin.
Wallahu a'lam.