14 Santri Alumni Genggong Tertahan di China, 3 Orang sudah Pulang
Tidak hanya sekitar 50 alumni SMA Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo yang terjebak di China saat virus corona mewabah. Sebanyak 14 dari 17 alumni Madrasah Aliyah (MA) di lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo juga mengalami hal serupa.
“Kami berdoa dan terus berkomunikasi agar mereka sehat dan bisa pulang ke tanah air dengan selamat,” kata salah satu Pengasuh Pesantren Genggong, KH Moh. Hasan Hassan Malik, Sabtu sore, 1 Februari 2020.
Non Alex, panggilan akrab KH Moh. Hasan Hassan Malik mengingatkan, agar para orangtua bersabar dan selalu mendoakan putra-putrinya yang masih terjebak di Negeri Tirai Bambu.
“Tentu saja kami semua khawatir kondisi para alumni yang sedang kuliah di China,” katanya.
Sementara itu, informasi yang diterima dari alumni tertua asal Pesantren Genggong di China, Febri Halim Cahyadi, 25 tahun, awalnya terdapat 17 alumni MA Genggong yang kuliah di China. Beberapa hari lalu, tiga di antaranya mahasiswa itu sudah pulang ke Indonesia.
Ketiganya adalah Virda Izaah Permatasari, 19 tahun dan Intishar Kohardian Lazuardini, 18 tahun, keduanya asal Lumajang. Keduanya lulusan MA Model Zainul Hasan, Genggong.
“Satu lagi yang sudah pulang kampung, Sholehatul Mukarromah, 20 tahun, asal Lumajang. Dia alumnus MA Zainul Hasan, Genggong,” kata Febri.
Dengan demikian masih ada 14 alumni Pesantren Genggong yang terjebak di sejumlah kota di China. “Sehari-hari kami biasa menghabiskan waktu di kamar asrama karena tidak boleh ke mana-mana sejak Corona merebak,” kata remaja asal Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo itu.
Sebagai alumnus Pesantren di Genggong yang menuntut ilmu di negeri China, Febri mengaku, memiliki catatan ke-14 teman-temannya yang sama-sama terjebak di negeri orang.
Yakni, Sinta Nuriyah, 20 tahun, asal Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Wardatul Hasanah, 20 tahun asal Bondowoso, Siti Aminah, 21 tahun asal Lumajang. “Ketiganya alumni Madrasah Aliyah, Genggong,” katanya.
Masih sesuai catatan Febri, ada Muhammad Kamil Iskandar, 23 tahun, asal Besuk. Hanya saja Kamil alumni madrasah di Pesantren Barokatul Hasan.
Sementara alumni Madrasah Aliyah Model, Genggong yang masih terjebak di China ada, Irma Putri Nuraini, 19 tahun asal Lumajang, Abdul Wadud Maulana, 19 tahun asal Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dan Rofiqotul Maulayah, 19 tahun asal Sumenep.
Alumni MA Model lainnya, Mohammad Nadif, 19 tahun asal Paiton, Kabupaten Probolinggo, Churil Amaliyah, 19 tahun, asal Kota Probolinggo, dan Nur Halimah, 18 tahun, asal Jember.
Kemudian ada Muhammad Arif Hidayat, 17 tahun, asal Lumajang dan Bayu Abdillah, 17 tahun, asal Jember. Satu lagi Yusnaini Nafisah, 20 tahun, asal Lumajang. Yusnaini tercatat sebagai alumnus SMK Genggong. “Dan yang ke-14 saya, alumus MA Model, Genggong,” kata Febri.