14 Hari Pasien DBD di RSUD Caruban Melonjak
Memasuki puncak musim penghujan, di awal tahun 2025, jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD ) di RSUD Caruban Kabupaten Madiun meningkat.
Kasi Pelayanan Medik RSUD Caruban, dr. Didik Indrawanto membenarkan hasil rekam medik yang masuk di awal tahun 2025 yakni sejak tanggal 1 hingga 14 Januari 2025 ini sebanyak 46 pasien DBD dirawat di sejumlah ruangan di RSUD Caruban.
“Jumlah pasien DBD di awal tahun 2025 ini bisa dibilang meningkat ya. Sejak 1-14 Januari saja sudah merawat 46 pasien yang didominasi pasien dewasa 33 orang dan sisanya 13 anak-anak,” katanya, Rabu, 15 Januari 2025.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, hingga hari ini ada 11 pasien masih dirawat di sejumlah ruangan, dan sisanya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Hal ini jauh berbeda jika dibanding jumlah pasien DBD di tahun 2024. Dimana sejak bulan Januari hingga Desember RSUD Caruban hanya merawat 99 pasien saja.
“Pasien DBD ini bukan dari warga Madiun saja ya, warga Bojonegoro dan Ngawi juga masuk sini,” imbuhnya.
Rata-rata pasien DBD ini memiliki gejala panas tinggi, pusing, muntah dan nyeri pada perut. Namun demikian, belum ada pasien yang dibawa di RSUD Caruban ini meninggal akibat DBD.
“Kalau peningkatan pasien tidak bisa diprediksi ya, karena tergantung cuaca dan pola hidup bersih masyarakat sendiri,” kata dr Didik.
Salah satu orang tua pasien DBD yang dirawat di ruang Palem, Suwarsih, 55 tahun, warga Gemarang Madiun mengaku, anaknya sudah dua hari menjalani perawatan dengan hasil diagnosa DBD.
Masuk rumah sakit sudah kondisi lemas dan muntah-muntah. Meski terlambat membawanya ke rumah sakit, namun beruntung setelah mendapat penanganan medis kondisi pasien saat ini sudah membaik.
“Dua hari ini dirawat, katanya DB karena sudah lemas badannya dan muntah-muntah terus. Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik,” ujar Suwarsih saat menunggui putranya.
Perlu diwaspadai juga, bahwa nyamuk Aedes aegypti sekarang ini tak hanya bisa hidup di tempat penampungan air bersih, namun juga bisa hidup dan berkembang biak di selokan, kubangan air kotor dan juga tanah yang becek.
Sehingga pola hidup bersih, dan menjaga kesehatan sangat berperan dalam mencegah penyakit demam berdarah.
Advertisement