14 Desa di Tulungagung Gelar Pilkades Serentak
Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyelenggarakan pemilihan kepala desa serentak di 14 desa yang tersebar di 11 kecamatan dengan aman, kondusif, dan lancar.
Semua tahapan mulai penghitungan suara dan penetapan calon kepala desa peraih suara terbanyak, tidak satu desa pun yang terjadi insiden keributan ataupun gangguan lainnya.
"Alhamdulillah, semua berjalan aman, kondusif dan tidak ada gangguan keamanan," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Tulungagung Ahmad Mugiyono.
Secara keseluruhan ada 35 calon kepala desa yang berpartisipasi dalam pilkades serentak di 14 desa ini. Dari sekian kontestan itu, empat orang di antaranya merupakan pasangan suami istri.
Pasangan suami istri ini saling berkontestasi dalam pilkades di dua desa berbeda itu terjadi karena tidak ada warga lain yang mendaftarkan diri untuk maju dalam bursa pilkades.
Situasi politik yang mengarah ke calon tunggal ini kemudian disiasati kandidat dengan mendaftarkan pasangannya sebagai "calon figuran" agar kesan kontestasi tetap terjadi.
"Dua desa yang masing-masing diikuti pasangan suami istri itu ada di Desa Sebalor dan Desa Kedungwilut. Keduanya berada di Kecamatan Bandung," paparnya.
Selain dua desa itu yang diikuti calon pasutri, Mugiyanto mengonfirmasi ada satu desa penyelenggara pilkades yang kontestannya diikuti kakak beradik.
Untuk memudahkan pemantauan jalannya pilkades, Pemkab Tulungagung menggunakan kanal khusus www.pilkadestulungagung.id.
Melalui kanal ini, warga bisa melihat hasil pemungutan suara secara cepat seiring perkembangan waktu setiap menit dan detiknya.
"Tetapi, kanal itu bersifat penghitungan cepat dan sementara, dan tidak bisa dijadikan acuan. Hasil pastinya tetap melalui penghitungan manual," katanya.
Dalam pilkades ini, sebanyak 1.300 an personel dikerahkan untuk pengamanan. Personel ini merupakan gabungan dari TNI, Polri dan Linmas.
Penjagaan di TPS menggunakan sistem 212, yang berarti setiap TPS dijaga oleh dua personel polisi, satu TNI dan dua linmas.