137 Warga Palestina Tewas, Jokowi: Agresi Israel Harus Dihentikan
Presiden Joko Widodo secara tegas meminta agar agresi yang dilakukan Israel ke Palestina segera dihentikan. Serangan tersebut hingga kini telah menimbulkan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," ujar Presiden dalam cuitannya di akun Twitter resminya @jokowi pada Sabtu, 15 Mei 2021.
Perkembangan situasi di Palestina merupakan salah satu isu global yang terus menjadi perhatian Presiden Jokowi. Kepala Negara dalam beberapa hari terakhir juga intens berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia.
"Dalam beberapa hari terakhir ini saya telah berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darrusalam, dan PM Malaysia," ungkapnya.
Dalam pembicaraannya dengan sejumlah pemimpin dunia tersebut, selain membahas soal kondisi warga Palestina di Jalur Gaza, Presiden Joko Widodo juga membicarakan soal tindak lanjut ASEAN Leaders' Meeting hingga perkembangan situasi di Afghanistan.
Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Israel kembali menggempur Gaza, Palestina, Sabtu 15 Mei 2021 pagi. Kelompok militan Hamas pun menanggapinya dengan menembakkan roket ke Israel, saat pertempuran mereka memasuki malam kelima.
Petugas medis Palestina mengatakan, setidaknya dua orang tewas dalam salah satu serangan udara Israel di Gaza Utara. Sejumlah penduduk mengatakan, kapal Angkatan Laut Israel menembakkan peluru dari Laut Mediterania, meski tidak ada yang mengenai wilayah Gaza.
Kementerian Urusan Agama Palestina menyatakan, serangan pesawat Israel juga menghancurkan sebuah masjid.
Melansir Al-Jazeera, hingga Sabtu 15 Mei 2021 pagi, setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak, telah tewas. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat karena serangkaian serangan udara Israel lainnya menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza yang menewaskan sedikitnya dua wanita, termasuk enam anak, sementara mengubur beberapa lainnya di reruntuhan.