13 Ton Makanan untuk Bencana Kelaparan Papua
Sebanyak 13 ton bantuan makanan dan obat-obatan dari pemerintah yang dibawa TNI akhirnya tiba di Papua. Bantuan itu segera didistribusikan ke beberapa wilayah.
"Vaksin dan makanan diperkirakan cukup untuk dua minggu ke depan," ujar Komandan Satuan Tugas Kesehatan Brigadir Jenderal Asep Setia Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima ngopibareng.id, Senin 29 Januari 2018.
TNI memberangkatkan Satuan Tugas Kesehatan kedua untuk menanggulangi kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Satuan Tugas Kesehatan yang kedua ini terdiri atas personel Pusat Kesehatan TNI sebanyak 55 orang, Kementerian Kesehatan (40), dinas kesehatan setempat (20), Babinsa (93), dan Polri (10).
Tim akan melaksanakan tugas selama lima hari untuk mengidentifikasi serta memberikan bantuan pengobatan dan evakuasi pasien menuju Rumah Sakit Umum Daerah Agats. "Yang akan dijangkau adalah kampung-kampung dan desa yang belum terjangkau oleh tim yang pertama," ujarnya.
Di Asmat, ada 224 kampung yang belum terjangkau. Hingga kini, baru 24 kampung yang sudah terjangkau tim pertama.
Target utama tim kedua ini adalah mencari pasien yang terkena campak dan dampak gizi buruk. Namun, apabila ditemukan penyakit lain yang dikhawatirkan, seperti difteri, disentri, dan malaria, petugas akan mendata dan memberikan penanganan medis.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan para kepala daerah di Provinsi Papua dan sejumlah menteri terkait untuk membahas soal wabah campak dan gizi buruk yang melanda Kabupaten Asmat dan Nduga. Sebagian dari 90-an penduduk yang mengalami gizi buruk dan campak meninggal dunia akibat tidak mendapatkan layanan kesehatan di Kabupaten Asmat. (wah)
Advertisement