13 Penyebab Menstruasi Tak Lancar
Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim yang keluar menjadi darah. Biasanya terjadi selama 3-7 hari. Siklus menstruasi terjadi selama 28-35 hari, dan terjadi sebanyak 11-13 kali menstruasi dalam satu tahun.
Para perempuan mengalami siklus menstruasi yang berbeda-beda, bisa lebih pendek atau lebih lama. Menstruasi dikatakan tidak lancar atau tidak teratur, apabila siklus terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
Selain itu, menstruasi dikelompokkan tidak lancar bila lamanya menstruasi berubah-ubah setiap bulannya. Volume darah yang tidak sama, kadang banyak atau kadang sedikit, juga menjadi dasar menstruasi tidak lancar.
Menstruasi yang tidak lancar atau tidak teratur biasa terjadi jika seseorang masih berada di tahun-tahun awal menstruasi atau masa pubertas. Selain disebabkan oleh pubertas, menstruasi yang tidak lancar atau tidak teratur juga bisa terjadi pada saat menjelang masa menopause.
Namun, jika tidak berada di masa pubertas atau tidak mendekati masa menopause, maka hal ini bisa disebabkan oleh kondisi medis lain.
Tipe Menstruasi Tidak Lancar
Menstruasi tidak normal dapat digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Polymenorrhea, yaitu siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari.
2. Oligomenorea, yaitu kondisi ketika siklus menstruasi menjadi lebih panjang atau tidak terjadi menstruasi selama lebih dari 35 hari, tetapi kurang dari 90 hari.
3. Amenorrhea, yaitu kondisi ketika tidak mengalami menstruasi dalam waktu 3 bulan berturut-turut.
4. Dismenore, yaitu rasa nyeri atau kram perut hebat saat menstruasi.
5. Perdarahan uterus yang tidak normal, yaitu kondisi yang meliputi perdarahan menstruasi lebih banyak, menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari, atau muncul perdarahan dan dan bercak di antara dua periode menstruasi.
Penyebab Menstruasi Tidak Lancar
1. Menopause
Menjelang menopause umumnya menstruasi bisa menjadi tidak lancar. Hal ini karena produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh menjadi tidak teratur.
2. Alat konstrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral) atau pil KB, bisa menjadi salah satu penyebab berubahnya siklus menstruasi. IUD bisa menyebabkan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya atau nyeri perut pada saat menstruasi.
Sementara itu, penggunaan pil KB bisa menyebabkan sedikitnya darah menstruasi yang keluar, terutama di awal masa penggunaan, atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali hingga 6 bulan.
3. Pola hidup
Menstruasi tidak lancar dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga yang berlebihan, penurunan berat badan secara drastis karena diet, atau berat badan berlebih (obesitas). Hal-hal tersebut dapat menyebabkan hipogonadisme atau berkurangnya hormon reproduksi yang bertugas untuk mengatur siklus menstruasi.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan hormonal. Akibatnya, periode menstruasi jarang terjadi. Proses pelepasan sel telur menyebabkan penderita PCOS tidak mengalami menstruasi atau mengalami menstruasi, tetapi darah yang keluar hanya sedikit.
5. Gangguan Tiroid
Penyebab haid tidak teratur bisa disebabkan oleh gangguan tiroid. Di dalam tubuh, kelenjar tiroid berperan untuk mengatur metabolisme tubuh. Bila, kelenjar tiroid terganggu dan tak bekerja dengan baik, maka siklus menstruasi bisa terganggu.
6. Hormon tidak seimbang
Ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur, karena ada dua hormon yang memainkan peran tersebut. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid. Lalu, kedua ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid. Jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh.
Bagi remaja putri di bawah usia 20 tahun, terlambat datang bulan bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. Namun, seiring berjalannya waktu hal ini akan membaik, karena makin dewasa siklus menstruasi akan semakin teratur.
7. Amenorrhea
Amenorrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi. Gejalanya ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi. Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan sekunder bila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tetapi tak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.
8. Stres
Stres yang parah juga bisa merusak keseimbangan hormon di dalam tubuh. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Jika kadarnya berlebihan, bisa memengaruhi bagian otak yang berperan mengatur menstruasi. Akibatnya, siklus bisa jadi lebih cepat, lambat, atau tidak haid sama sekali.
9. Melahirkan dan menyusui
Masa-masa pascamelahirkan dan menyusui juga merupakan fase seorang perempuan mengalami kondisi hormonal yang tidak teratur. Di masa itu, hormon prolaktin yang berperan dalam memproduksi ASI mengalami peningkatan. Akibatnya siklus haid menjadi tidak teratur.
10. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes atau kadar gula darah naik bisa menjadi penyebab haid tidak lancar dan sedikit. Penyakit diabetes dapat membuat gula darah tidak stabil. Gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan terjadinya perubahan hormon. Hingga membuat siklus menstruasi terganggu bahkan terlambat.
11. Olahraga berlebih
Olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan hormonal, sehingga siklus haid menjadi tidak lancar dan sedikit. Kehilangan cadangan lemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat membuat tubuh kekurangan energi untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur haid. Akibatnya haid tidak lancar dan sedikit atau bahkan tidak haid sama. Kondisi ini biasanya rentan terjadi pada wanita yang sempat kehilangan berat badannya.
12. Kista
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa disebabkan oleh kista, lebih tepatnya kista ovarium. Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada menstruasi.
13. Penyakit Celiac
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun akan memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus, ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi pun akan terhambat (malabsorpsi nutrisi) hingga menyebabkan menstruasi terhambat.
Siklus menstruasi yang perlu diwaspadai
Sebenarnya penting untuk setiap wanita mencatat siklus haid secara rutin. Untuk mengetahui pola haid yang normal. Sebab, ada beberapa siklus haid tertentu yang perlu diwaspadai, seperti:
1. Darah haid lebih banyak dari biasanya, sehingga harus sering mengganti pembalut.
2. Haid berubah menjadi tidak teratur setelah sekian lama teratur.
3. Mengalami nyeri perut bawah selama haid.
4. Perdarahan haid lebih dari tujuh hari.
5. Siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
6. Terjadi perdarahan di antara dua siklus haid.
7. Tidak haid selama lebih dari tiga bulan meskipun tidak sedang hamil.
Cara mengatasi menstruasi tidak lancar
1. Olahraga cukup dan tidak berlebihan
Olahraga dapat membantu melancarkan haid. Olahraga akan mempertahankan berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan cenderung sedikit.
Namun, olahraga tidak boleh terlalu berat dan terlalu tinggi intensitasnya. Terlalu banyak olahraga juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, tertunda, atau haid yang sedikit. Ini karena olahraga berat dapat menurunkan kadar estrogen dan menyebabkan haid berhenti.
2. Yoga
Yoga merupakan bentuk latihan ringan yang menenangkan. Berlatih yoga dapat menjadi cara yang efektif untuk melancarkan haid. Yoga bisa membantu menghilangkan stres dan menjaga tubuh tetap sehat.
3. Kompres dengan air hangat
Kompres air hangat ke perut dapat meningkatkan aliran darah sehingga secara perlahan mempercepat siklus menstruasi. Berendam atau mandi air hangat juga bisa mengendurkan otot-otot tegang dan menghilangkan stres emosional.
4. Menghidrasi tubuh
Minum banyak air penting untuk tetap terhidrasi selama menstruasi. Konsumsi cukup air bisa membantu melancarkan haid dan mengurangi gejala haid yang tidak menyenangkan seperti pusing dan kembung. Buah-buahan yang kaya air seperti semangka dan mentimun juga bagus untuk tetap terhidrasi.
5. Konsumsi jahe
Jahe adalah obat tradisional untuk menginduksi menstruasi dan diyakini menyebabkan kontraksi di rahim. Minum jahe sebelum haid dapat membantu menghilangkan gejala perubahan suasana hati, fisik, dan gejala premenstrual syndrome (PMS).
6. Tidur cukup
Tidur yang cukup bisa mengatasi kelelahan yang merupakan salah satu penyebab haid tidak lancar. Tidur cukup dan berkualitas akan mengurangi tingkat stres dan mencegah kenaikan berat badan.
7. Menjaga berat badan
Perubahan berat badan dapat memengaruhi haid. Jika kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan bisa membantu mengatur kelancaran haid. Penurunan berat badan yang ekstrem juga dapat menyebabkan haid tidak teratur. Itulah mengapa penting untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Menjaga berat badan sehat bisa dilakukan dengan pola makan sehat, olahraga, dan cukup istirahat.
8. Memenuhi asupan vitamin D
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D juga dapat membantu mengatur ovulasi. Vitamin D yang rendah dalam tubuh dikaitkan dengan siklus haid yang tidak teratur. Vitamin D juga efektif mengatasi jadwal menstruasi bagi penderita kelainan hormonal.
9. Memenuhi asupan vitamin C
Asupan vitamin C yang cukup dapat membantu melancarkan haid. Diperkirakan vitamin C dapat meningkatkan kadar estrogen dan menurunkan kadar progesteron. Ini menyebabkan rahim berkontraksi dan mendukung kelancaran haid.
Advertisement