13 Nyawa Melayang, Lamongan Bangun Palang Pintu Manual
Pemkab Lamongan melalui Dinas Perhubungan memasang palang pintu manual di perlintasan kereta api rawan kecelakaan. Yakni alat manual sederhana berupa roda yang dilengkapi dengan pedal pengayuh tangan, menyambung pada palang pintu penutup lintasan. Alat ini meringankan penjaga yang tidak perlu berdiri di tengah jalan.
Menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, jumlah jalur perlintasan langsung (JPL) di Lamongan tercatat 146 titik. Adapun yang dinyatakan resmi sebanyak 44 JPL.
Dari sebanyak 44 JPL resmi tersebut, ditargetkan semua terpasang palang pintu perlintasan pada tahun 2023. Untuk tahun ini akan dipasang sebanyak 10 JPL. "Tiga sudah terpasang. Dua dipasang dinas perhubungan dan satunya swadaya masyarakat. Untuk tujuh sisanya kami targetkan akhir tahun ini selesai, "katanya, usai sidak pembangunan di wilayah Kecamatan Babat, Rabu 12 Oktober 2022.
Adapun tujuh titik lokasi yang dinilai rawan, baik rawan kecelakaan karena tingginya volume lalu lintas yang melintasinya, di antaranya, JPL 262 (Plaosan-Babat), JPL 269 (Moropelang-Babat), JPL 281 (Waru Kulon- Pucuk), JPL 295 (Sumlaran-Sukodadi), JPL 308 (Desa Karanglangit, Kecamatan Lamongan), JPL 332 (Dusun Pondok Desa Pandanpancur, Kecamatan Deket) dan JPL 329 (Deket Wetan Kecamatan Deket).
Lebih jauh Yuhronur mengatakan, pembangunan palang pintu perlintasan ini dinilai mendesak. Alasannya, karena sudah banyak korban jiwa akibat kecelakaan kereta api.
Sesuai data Dinas Perhubungan Lamongan, ada sekitar 13 kasus kecelakaan lalu lintas antara pengendara motor atau mobil dengan kereta api sepanjang tahun 2021 hingga bulan ini. Kalau dirata-rata berarti 1 bulan ada 1 kecelakaan.
"Kejadian ini tidak boleh dibiarkan. Kita tidak ingin ada lagi, kita melakukan satu upaya yakni membangun pintu perlintasan ini. Supaya keselamatan pengendara bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya," terangnya, didampingi Kadinas Perhubungan Lamongan, Heruwidi.
Tidak hanya itu. Bupati Yuhronur juga menjanjikan kepada petugas palang pintu lintasan untuk diberi peningkatan kesejahteraan. Bisa berupa seragam dan perlengkapannya, agar bisa bekerja lebih aman dan nyaman. "Pastinya, mereka tetap harus dipikirkan," pungkasnya.