13 Negara Bertarung di 15th Batam International Bridge Open Tournament
Sport tourism kembali menjadi andalan Batam untuk mempromosikan serta menjaring wisatawan.
Kali ini Batam bersiap menggelar 15th Batam International Bridge Open Tournament 2018 di Golden View Hotel, 13-15 Juli 2018.
Kejuaran tersebut diinisiasi langsung oleh Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kepri bekerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, Kejuaraan tersebut akan diikuti oleh 13 negara. Mereka akan bertanding memperebutkan hadiah sebesar Rp. 200 juta.
"Batam sangat jeli melihat peluang. Sport tourism selalu menjadi media promosi yang baik bagi pariwisata. Dan ini dimanfaatkan betul oleh batam dengan menggelar kejuaraan bridge internasional. Dimana akan diikuti oleh peserta dari Singapura , Malaysia, India, Inggris, New Zealand, Australia, China,Perancis, Japan, Bangladesh, Kenya, Afrika Selatan serta Indonesia," kata Pitana.
Menurut Pitana Kejuaraan Ini merupakan salah satu kejuaraan bridge terbesar se Asia Tenggara. Pasalnya kejuaraan ini telah mendapat pengakuan dari Federasi Bridge se-Asia Pasifik (PABF) dan Federasi Bridge Dunia (WBF). Ini sangatlah wajar, karena Kejuaraan ini merupakan kejuaran tahunan yang telah dilaksanakan selama 15 tahun.
Selain itu kejuaraan ini juga tergolong sangat penting. Karena Kejuaraan ini juga untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018 khususnya cabang olahraga bridge. Dimana nantinya juga digelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Brigde Pelajar dan Mahasiswa serta pelatihan wasit dan penataran pelatih bridge TOT.
“Ajang ini sangat penting karena bisa menjadi sarana pemanasan dan ujicoba jelang pelaksanaan Asian Games 2018. Apalagi yang akan berlaga adalah jago-jago di tingkat dunia. Ini tentunya ajang bagus untuk menimba ilmu bagi atlet-atlet kita,” ujar Pitana.
Mengusung skema pentahelix, spirit Indonesia Incorporated benar-benar diwujudkan disini. Kejuaraan ini merupakan bukti kuatnya seluruh stakeholder untuk mendongkrak pariwisata Batam.
Event ini juga bisa menjadi faktor penunjang peningkatan pariwisata di Kepri. Terbukti setia tahun kejuaraan ini selalu diikuti oleh atlet-atlet dari berbagai negara.
"Batam juga sangat kreatif dalam menggelar event. Contohnya pada kejuaraan ini. Mereka sandingkan dengan Kejurnas serta pelatihan pelatih. Ini tentu mendorong bertambahnya length of stay para peserta, meskipun mereka kalah dipenyisihan tapi mereka tetap ingin melihat pertandingan selanjutnya," timpal Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Iyung Masruroh.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pariwisata Batam telah berada pada track yang tepat. Kejuaraan ini semakin menguntungkan Batam. Pasalnya sport tourism selalu menjadi media promosi yang baik bagi pariwisata. Terlebih lagi jika itu diikuti oleh atlet-atlet internasional.
"Event seperti ini efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang," ujarnya.
Menpar juga menambahkan fasilitas yang dimiliki Batam sudah sangat mumpuni, sehingga itu harus dimaksimalkan dengan menggelar berbagai event internasional. Yang pada nantinya akan mengundang wisatawan untuk datang ke Batam.
"Soal fasilitas Batam sudah tidak diragukan lagi. Amenitasnya lengkap. Aksesnya mumpuni. Begitu juga dengan fasilitas pendukung lainnya. Jadi saya harap Batam terus menggelar event-event yang spektakuler untuk memancing wisman datang. Kemenpar akan terus mendukung," ujar Arief Yahya. (*)
Advertisement