Awas, Separuh Kecamatan di Banyuwangi Rawan Bencana Alam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengidentifikasi sejumlah wilayah yang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Dari 25 Kecamatan yang ada di Banyuwangi, 10 Kecamatan teridentifikasi rawan banjir dan 13 Kecamatan rawan longsor.
"Wilayah rawan banjir lokasinya yang berdekatan dengan pantai, dilintasi sungai besar dan dekat dengan muara sungai. Sedangkan kawasan rawan longsor itu berdekatan dengan pegunungan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Banyuwangi, Eka Muharam, Selasa, 7 Januari 2020.
Wilayah rawan banjir mulai Kecamatan Wongsorejo. Di wilayah ini ada kali Bajulmati. Selanjutnya di Kecamatan Kalipuro ada satu desa yang rawan bencana Banjir. Berikutnya di wilayah Kecamatan Banyuwangi mulai Kelurahan Lateng hingga Kelurahan Pakis. Umumnya wilayah ini berada di tepi pantai dan berdekatan dengan muara sungai.
Selanjutnya ada Kecamatan Kabat, Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Blimbingsari, Kecamatan Muncar, Kecamatan Purwoharjo, Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Singojuruh.
"Itu hasil identifikasi kami terhadap kawasan rawan banjir di Banyuwangi," jelas Eka Muharam.
Sedangkan kawasan rawan longsor mulai Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Songgon, Sempu, Kabat. Kemudian Kecamatan Singojuruh, Glenmore, Kalibaru Pesanggaran, Bangorejo.
"Itu termasuk kawasan rawan longsor di Banyuwangi. Kita mengantisipasi apabila ada kejadian, pada kesempatan pertama masyarakat kita mintas segera laporan. Cepatnya laporan akan memberikan peluang kepada kita untuk cepat bertindak," tegasnya.
Dia menyebut, BPBD Banyuwangi memiliki tim reaksi cepat (TRC) di 25 Kecamatan. Tim ini merupakan bagian petugas pembantuan bencana. Selain itu Banyuwangi juga memiliki relawan cukup banyak.
"Sehingga setiap ada kejadian bisa sewaktu-waktu dikerahkan untuk membantu penanganan," tegasnya.